Almighty Game Designer (Almighty Video Game Designer)

45: This game can't fire

⭐⭐⭐

Su Yuyu berkata: "Manajer toko, haruskah kita menuntut perusahaan ini!"

Jia Peng juga mengangguk: "Ya, manajer, kirimkan surat pengacara!"

Chen Mo menggelengkan kepalanya, "Tidak ada gunanya."

Su Yuyu tertegun: "Kenapa? Anda tidak harus sibuk dengan kesimpulan dari manajer toko, mari kita minta pengacara untuk bertanya."

Chen Mo mengatakan: "Referensi ke aturan permainan sulit untuk membentuk plagiarisme. Plagiarisme permainan paling baik ditentukan dalam dua aspek, satu mirip dengan sumber daya seni, dan yang lainnya adalah isi teks yang sama dari dokumen aturan. Jika kedua aspek ini tidak menjiplak, maka Pada dasarnya, sulit untuk mempertahankan hak. "

"Jadi, bahkan jika kamu mengirimi mereka surat pengacara, kebanyakan dari mereka akan dibuang ke tempat sampah."

Su Yuyu berkata dengan sedikit ketidakpuasan: "Tapi game ini terlalu mirip dengan" Plants vs Zombies ", selama itu jernih, kamu bisa melihatnya!"

Chen Mo dengan tenang berkata, "Tapi ini tidak cukup untuk menghukum mereka."

Su Yuyu agak mengamuk, tetapi tidak ada cara untuk membantahnya.

Bahkan, setelah melintasi dunia paralel, Chen Mo telah melakukan beberapa penelitian tentang industri game di dunia ini, terutama tentang "plagiarisme game", dan juga menggeledah beberapa kasus.

Mirip dengan kehidupan sebelumnya, dunia paralel menentukan bahwa permainan plagiarisme terutama dua aspek, satu adalah sumber daya seni, efek suara musik, konten teks, dll., Dan yang lainnya adalah aturan dasar permainan, yang kira-kira setara dengan kode sumber sebelumnya.

Kedua aspek ini adalah yang terbaik untuk menentukan plagiarisme, asalkan bukti nyata, satu akurat.

Namun, sulit untuk menentukan apakah plagiarisme adalah bagian paling kritis dari "gameplay".

Di kehidupan sebelumnya, permainan papan terkenal "Three Kingdoms Kill" pernah mengajukan gugatan terhadap "Three Kingdoms" dan menganggap bahwa "Three Kingdoms" merupakan "menjiplak karya orang lain."

Namun, "Tiga Kerajaan" berpendapat bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh desainer game, termasuk penentuan arah desain, kerangka desain, aturan desain, adalah dalam arti hukum hak cipta, bukan objek perlindungan hukum hak cipta.

Dari perspektif aturan permainan, "Three Kingdoms" mengusulkan bahwa seluruh gagasan desain "Three Kingdoms Kill" juga meniru permainan kartu Italia "bang!" Dan membantingnya.

Pada akhirnya, insiden itu berakhir dengan penarikan besar-besaran.

Ada banyak contoh kehidupan masa lalu. Insiden "belajar" dan "plagiarisme" dari industri game ada di semua tempat. Kecuali untuk kasus dengan bukti yang cukup, sebagian besar "plagiarisme" hilang.

Tentu saja, ini tidak semuanya karena hukumnya tidak sempurna. Alasan yang sangat penting adalah bahwa batas antara plagiarisme dan rujukan sangat sulit untuk didefinisikan.

Bahkan "Monumen Valley" yang terkenal dari pendahulunya memiliki kecurigaan over-learning (menjiplak) "Galeri Tidak Terbatas."

Tentu saja, yang disebut "belajar", mengatakan bahwa titik jelek disebut "plagiarisme", tetapi untuk mengatakan bahwa itu baik untuk mengatakan, "warisan" atau "upeti."

Hal yang sama juga berlaku di dunia paralel. Meskipun kesadaran orang-orang akan kesadaran dan anti-plagiarisme jauh lebih kuat, mereka juga mudah dilanggar, sulit dipertahankan, lama dalam proses pengadilan, sulit dibuktikan, biaya waktu dan biaya uang tinggi, sering kali mengarah pada para pelaku perkara. Manfaatnya jauh lebih rendah daripada biaya.