Bab1

202 9 1
                                    

Tap!!

Disebuah apartemen daerah ibu kota Jakarta jam menunjukkan pukul 10.45 Wib, namun tiba tiba terdengar suara derap langkah kaki dari seorang gadis yang baru saja keluar dari lift menuju ke sebuah ruangan dengan membawa sebuah laptop. Gadis itu ialah Ara. Dia awalnya telah menuju ke kampusnya, namun ketua kelasnya malah berkata jika sang dosen itu malah tidak masuk siapa yang tidak kesal? Ketika dirinya ingin pulang? Tiba tiba dirinya malah berencana untuk datang ke salah satu apartemen sahabatnya tersebut.

Ting!! Tong!!

Ceklekk!

"Woah .... Woaah .... Jujur saja deh Ra! Lo pasti lagi bolos ya kan Ra, lo tuh ya kenapa gak masuk kampus sih, malah datang kesini. Astaga?" Tanya seorang gadis dengan rasa penasaran tinggi.

Setelah membukain pintu untuk Ara sahabatnya, namun bukan menjawab Ara malah langsung saja menerobos masuk dalam apartemen sahabatnya yang luas tersebut, dan tanpa babibu lagi dirinya pun duduk disebuah sopa luas yang baru beberapa bulan dibeli dengan membuka laptop.

"Laper!"

Ha? Setelah panjang x lebar yang dia utarakan. Namun hanya 5 kata, tapi? Memiliki 1 makna. Itulah yang gadis itu katakan. Sungguh bikin gadis yang berada disasahabatnya mengela nafas lelah. Jujur saja mereka semua sudah terbiasa menghadapin sifat Ara sejak kelas 1 SMA sampai detik ini.

"Oke! Lo wajib tungguin gue disini Ra, gue bikinin dulu." Ucap gadis tersebut pasrah dan berjalan menuju ke dapur.

Ting!! tong!!

"Jessica~~ Main yok!"

"Treng treng Jess ~~ oy Jesss!"

"Woy bukain dulu dong, woy astaga..!" Teriakan seorang gadis dari luar bikin Ara mengumpat kesal mendengarnya, bagaimana dirinya tidak kesal? Kalau yang berada di depan pintu itu sangat heboh dirinya sangat yakin pasti akan ada saja kerusuhan kalau sahabatnya itu datang ke apartemen mereka.

Ceklek!


"Berisik!" Bentak Ara dingin.

Karena Jessica berada di dapur maka Ara lah yang telah membukain pintu apartemen, bentakan Ara bikin gadis di depannya jadi terkekeh kecil, meski dalam hatinya itu tengah mengumpat kesal untung saja sahabat, jika tidak? Mungkin akan di jadikan adonan kue.

"Loh Ra lo ngapain ada disini? Btw ... Jessica mana kok ya? Bukan dia yang bukain pintunya. Malah lo Ra?" Tanya gadis di depannya, namun Ara malah mengedikan kedua bahunya pertanda dia tidak tau atau malah tidak perduli entahlah. Cukup dia sama Tuhan yang tau. Untungnya saja gadis didepannya dapat bersabar, karena sesungguhnya dirinya sangat takut jika berhadapan sama es kutup. Yap! Siapa lagi kalau? bukan Ara sahabatnya itu.

"Loh Sri? Gue kira siapa yang datang tadi. Tunya ada lo juga, gue kira cuma Ara doang." Ucap Jessica yang muncul dari arah dapur dengan membawain nampan berisi nasi goreng buatannya itu ke hadapan Ara. Hal itu bikin mata Sri bersinar binar melihat makanan.

"Nasi goreng ini untuk gue kan? Tau saja lo kalau gue lap~"

"Makasih babu!" Potong Ara dengan nada dinginnya itu dan langsung saja menyantap nasi goreng tersebut. Dan Jessica yang mendengar ledekan kata "babu" Itu langsung mendelik kesal.

UN1TY || MATAHARIKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang