Bab43

11 2 0
                                    

Setelah berapa menit berlalu dan saat ini Ara tengah memperhatikan Fenly yang lagi asik bermain game bersama kelima orang YOUN1T yang masuk ke dalam teamnya. Sejak tadi Fenly sama lima orang YOUN1T tersebut? Tampak tertawa bahagia, bikin hati Ara sakit.

"Weei! Lo itu kenapa sendirian duduk disini sih, Ra? Kenapa gak coba untuk berbaur sama Fenly gitu ikutan kayak kak Nin tu minimal lah Ra." Ujar Pipit mendekati Ara yang tengah berdiam.

"Hm? Haha ... Aku tuh bukan gak mau berbaur kali Pit cuma, iya? Jujur saja? Aku merasa gak pantas berbaur sama Fen, kan aku sama dia itu udah putus Pit." Ujar Ara terkekeh kecil.

"Jangan merasa gitu kali Ra. Kan mau gimana pun? Lo dan Fenly itu sempat pacaran tuh ya, jadi lo jangan merasa gak enakan begitu, kali Ra." Ujar Pipit mengelus bahu Ara dan hal itu sontak bikin Ara tersenyum getir.

"Hehe..."

"Atau mau gue panggilin Fenly? Woey Fen! Sini dulu deh lo, nih ajak Ara gih Fenly!" Teriak Pipit dan bikin Ara kini menatap sahabatnya dengan tajam.

"Ada apa?" Teriak Fenly kini menoleh kearah dimana Pipit duduk. Namun?mata Ara dan Fenly kini malah tidak sengaja saling bertubrukan, sehingga Fenly pun memutuskan kontak mata.

"Kesini lah dulu brey!" Seru Pipit yang tampak sangat kesal kearah Fenly dan bikin hati Ara merasa panas.

Tap tap!!

Dan kini Fenly pun langsung berjalan mendekat dimana tempat Pipit duduk dengan tatapan penuh tanya.

"Ada apaan Pit?" Tanya Fenly dengan lembut setelah sampai di depan Pipit duduk saat ini. Hingga mata Ara kini menunduk sendu, jujur saja? Dirinya merasa sangat cemburu sekarang dan sesekali mainin jari jari lentiknya.

"Nih Fen." Ujar Pipit dengan mengode tepat ke Ara, untungnya saja lelaki itu sangat peka, namun sayang lelaki itu? Malah memilih diam beberapa detik.

Saat Ara tengah menundukkan kepala dan melamun tiba tiba saja tangannya itu digenggam oleh seseorang, hingga sontak bikin Ara mendongak.

"Ayo Ra ikut!" Ujar Fenly dengan nada yang terdengar sangat lembut, namun Ara? Malah menunduk juga menahan agar air matanya tidak jatuh.

"Ingat mahkotamu nanti jatuh." Ucap Fenly memilih jongkok dengan tangan yang masih mengenggam tangan Ara.

"Hikss... Hiksss... " Isak Ara yang sulit dikendalikan bikin Fenly terenyuh.

"Sudah ya Ra? Kamu jangan menangis terus, dari tadi nangis gak capek? Kita disini harus happy, jangan nangis gini Ra. Aku gak suka lihatnya." Ujar Fenly  lembut dan menghapus air mata Ara.

"Hikss... Hikss... A~aku gak bisa nahan agar gak menangis. Hikss..." Yang kini terisak lirih bikin Fenly terkekeh kecil dan memeluk tubuh Ara.

"Udah ya jangan nangis. Aku gak akan marah sama kamu jangan sungkan Ra sama aku. Meski kita berdua itu udah putus? Kamu itu tetap jadi pioritasku. Paham kan cantik?" Tanya Fenly kini berusaha menenangin Ara dan tanpa mereka berdua sadar sudah sejak tadi  tingkah mereka itu telah diperhatikan oleh semua YOUN1T, para sahabatnya dan juga para Staff yang lewat.

"Fen? Aku gak mau kehilangan kamu. Aku harus apa?" Tanya Ara lirih kini bikin lelaki itu tersenyum manis.

"Sayang? Coba lihat aku sebentar saja hm? Dengar ya, kamu itu gak bakalan kehilanganku kok, meski kamu pergi? Aku tetap disini, kecuali ya jika Tuhan yang meminta raga aku pergi paham? Jadi sudah cukup cuma kematian saja yang akan misahkan kita." Ucap Fenly dengan mengelus rambut Ara.

"Tolong jangan bilang gitu dong! Aku gak suka Fen! Seakan kamu mau pergi selamanya." Ucap Ara kesal.

"Makanya kamu tu gak usah ngomong kayak gitu Ra," Ucap Fenly kini malah tersenyum dengan mengacak rambut Ara penuh kelembutan bikin gadis itu dengan memanyunkan bibirnya lucu.

"Ya udah iya Fenly, tapi kamu jangan berantakin rambut aku dong!" Ucap Ara cemberut kesal. Sontak Fenly kini terkekeh melihat ekspresi mantannya.

"Ya udah ya, sekarang kita main game bareng saja yuk sama YOUN1T, kasian mereka udah nungguin kita tu," Ucap Fenly yang diangguki oleh Ara.

Dan kini keduanya pun langsung saja berjalan menghampiri para YOUN1T dengan mengenggamin pergelangan tangan kanan Ara, bikin jantung gadis itu semakin berdetak tidak karuan.

"Hai kakak!" Seru seorang gadis yang tidak Ara kenalin, namun dibalas oleh senyuman manis Ara.

"Hai juga? Siapa namamu ya?" Tanya Ara dengan sangat ramah.

"Aku Putri, kakak itu pacarnya ko Fen ya yang sempat viral itu?" Tanya gadis tersebut dengan sangat antusias bikin Ara melirik kearah Fenly.

"Perkenalkan ini pacar aku N1T, Ara!" Ujar Fenly yang masih mengenggam pergelangan tangan Ara lembut.

"Tapi kita berdua baru saja putus N1T, hehe..." Ujar Ara dengan senyum tipis.

"Loh yang benar yang mana kak Fen?" Tanya Lestari yang Ara kenal tadi saat mereka berkumpul bersama.

"Masih pacaran/Udah nggak!" Celetuk keduanya dengan sangat kompak.

"Kok kalian malah gak kompak, yang benar yang mana?" Tanya Tiara salah satu YOUN1T yang sangat aktif sudah berkenalan sama Ara dari awal kedua gadis itu bertemu di rerumputan.

"Mereka berdua masih pacaran kok!" Celetuk Nindy yang datang secara tiba tiba bikin Ara menoleh kearahnya.

"Mereka berdua sudah putus N1T dan semuanya itu berasal dari keputusan Ara." Ucap Sri kini berjalan mendekat ke mereka semua dan bikin Ara sama Fenly langsung menoleh kearah Sri itu dengan tatapan kesalnya.

"Sri!" Cicit Fenly geram dan menatap gadis itu dengan sangat tajam.

"Apaan sih Fen? Beneran kan kalian itu udah putus tau, gue gak mau saja sahabat gue malah jadi risih dengan hubungan pura-pura." Ucap Sri yang kini tampak tidak perduli apa pun.

"Jadi kalian sudah putus? Kok kalian putus sih kan kalian cocok," Ungkap Calista salah satu YOUN1T.

"Kami berdua tu gak putus kok ya gak sayang," Ucap Ara dengan nada yang terdengar sangat manja dan memeluk pinggang Fenly dengan mengedipkan sebelah matanya kearah Fenly.

"Loh bukannya kalian sudah putus ya Fen, Ra?" Tanya Sri menatap bingung.

"Iya kita gak putus kok." Ucap Fenly lembut dan mencium pucuk kepala Ara yang sangat wangi.

"Aji pacar lo nih lihat, dia itu memang ngeselin banget bawa ni gih. Nyamber mulu pas orang ngomong," Ucap Fenly sedikit berteriak, karena jarak antara mereka semua tidak terlalu jauh.

"Pantes tadi dicariin gak ada, ternyata kamu ada disini, ayo balik sayang kita main game lagi." Ucap Fajri yang kini mengenggam pergelangan tangan Sri.

"Bentar Ji! Apa jangan jangan? Kalian tu udah balikan lagi, selamat ya, kalau benar-benar jadian," Ucap Sri dengan tatapan yang terlihat penasaran.

Selamat membaca.

UN1TY || MATAHARIKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang