Bab11

12 1 0
                                    

Malam telah berganti pagi, pagi telah berhenti siang. Karena tidak memiliki jadwal perkuliahan, sejak pukul 09:30 WIB Ara betah sekali tiduran di kasur empuk miliknya setelah sarapan sama keluarga besarnya, saat ini Ara tengah sendirian dirumahnya itu. Jika kalian bertanya kemana pergi keluarganya? Jawabannya adalah seperti biasanya.

Nindy sejak tadi malam masih berada dirumah sakit untuk menemani sang kekasihnya Shandy. Lalu Afan? Lelaki itu sudah berangkat sekolah. Papanya berada di perusahaannya untuk rapat dengan para claen. Lalu sang mamah? Berada di butik mereka, namun beda hal dengan Ara yang kini malah fokus tiduran dikasur, entah kenapa hari ini dirinya betah kali bermalas malasan.

"Sumpah bosen kali!" Seru Ara yang sejak tadi berguling ke kanan dan ke kiri dengan masih memakai piyama berwarna pink salem.

"Aku harus melakukan apa sekarang huwe ... mama anakmu gabut!"

Tangannya Ara langsung saja ngambil ponselnya yang berada di ujung meja nakasnya dan gadis itu pun langsung membuka twitternya untuk mengecek ada berita apakah? Yang tengah trend sekarang ini, namun mata Ara malah tanpa di sengaja malah tertuju kearah sebuah video dan tangan Ara seketika menekan video yang sudah terlampir di feed twiternya berita tersebut telah viral di kalangan para fansnya.

Michimou~~

Video🎥

'Fenly UN1TY, pingsan waktu berfoto bersama para YOUN1T, yang diketahui mereka baru saja sampai dari bandara setelah lakukan video Comebacknya di luar negeri. Dan sekarang belum ada info apa pun dari pihak agency.'

Foto📸

'Kemarin juga ada seorang gadis yang terlihat panik waktu Fenly UN1TY itu pingsan, mereka terlihat sangat dekat seakan pacaran, mungkin gadis itu pacar dari Fenly UN1TY, pihak agency belum buka mulut soal ini.'




"'Ckck ... Kenapa malah muncul berita dia siih! Nah kan, ini kenapa gue juga masuk berita tuh orang. Aish! Apa dia memang seterkenal itu?!" Gerutu Ara tampak sangat kesal melihat mukanya muncul di berita tersebut.

Disaat Ara tengah menggerutu kesal? Tiba-tiba saja ponselnya pun kembali berbunyi, hingga Ara pun menoleh ke arah ponselnya tersebut.

"Kak Nin kenapa nelpon gue? Ada apa sama nih anak?" Tanya Ara bingung.

Dalam ruangan yang rumah sakit kini Fenly, Shandy dan juga Nindy sedang melihat berita yang heboh dikalangan para YOUN1T dan sudah banyak dari mereka menanyakan tentang gadis di gambar tersebut bahkan sebagian ada yang mengucap langgeng, selamat dan gws. Karena kelima member itu telah memiliki fansnya masing masing, dan tidak heran juga jika ada yang bar bar untuk ukuran fans alias sasaeng fans, jujur mereka takut saja jika Ara bakal dalam kondisi yang bahaya nantinya.

"Gimana kak Nin? Ara sudah angkat telpon belum?" Tanya Fenly menatap Nindy khawatir, namun Nindy hanya bisa menggeleng kearahnya.

"Fen!" Seru Fajri yang baru datang itu sama Fia, bahkan mereka berdua pun saling bergenggaman tangan.

"Apa Ji?"

"Tadi gue, Soni, Fiki lagi di kantor tau, terus? Agency malah mengajak rapat dadakan untuk ngebahas masalah ini. Yang lo masuk rumah sakit, terus tuh orang yang nampar lo malah panik tu pas liat lo pingsan." Ucap Fajri santai.

"Terus apa keputusan dari agency Ji?" Tanya Shandy penasaran.

"Maafin kita ya Fen. Karena lo lagi ada dirumah sakit. Jadi susah mengajak lo ikutan rapat, keputusan agency bilang lo kelelahan, jadi lo terkena tipes, tapi untuk gadis itu? Kalian berdua malah pacaran. Memang bener?" Tanya Fajri polos dan Fenly memijit keningnya.

"Kita tuh gak berpacaran! Bahkan dia tuh benci sama gue. Astaga gimana ya jika dia denger." Ucap Fenly gusar.

"Coba gue telpon di~"

Brak!

"Gak perlu kak, gue sudah ada disini!" Ucap Ara memotong perkataan Nindy setelah mendobrak pintu.

"Astaga, kalau dobrak pelan pelan kali dek, untung disini gak ada yang miliki penyakit jantung loh." Perkataan dari Nindy bikin Ara mencibik kesal.

"Hm! Gue kesini mau nanya, lo napa nelpon gue kak? Dan UN1TY Ofc udah up berita gue dengan dia berpacaran. Sial banget kan! Iish, kasian tau pacar gue kak Nin, pasti dia mati matian tuh cemburu, hanya gara gara berita yang gak bermutu gitu!" Gerutu Ara tanpa babibu me

"Diamlah Ra! Pacar apanya ha? Lo tuh ada yang nembak lo saja selalu di skip kayak tuh cowo gak ada hati." Ungkap Sri yang datang sama Ara, sekaligus ia berencana ingin cuci mata.

"Bukan skip tau Sri! Dia tu gak sesuai standar gue." Celetuk Ara pedas.

"Emang standar lo kayak apa?" Tanya Fajri yang ikut menimpali.

"Standar gue? Haesung Enhypen, jika gak kayak dia? Ya harus dia." Celetuk Ara dengan sangat heboh.

"Gue kira waktu itu, lo tuh hanya tau bersikap dingin, sama kasar doang ya, ternyata lo juga bisa heboh dan punya daya tarik sendiri," Celetuk Fajri yang terkekeh kecil dan sepertinya dirinya mulai tertarik setelah melihat tingkah Ara rasa tidak sukanya mulai terkikis.

"Gue itu cerminan lo semua, lo baik? Gue bisa lebih baik. Lo jahat? Bahkan gue bisa lebih jahat dari lo. Jika orang itu sudah jahat? Apa gue harus tetap bersikap baik? Gue bukan orang yang muka dua, pura pura baik padahal itu gak sejalan sama hati." ujar Ara datar.

"So sorry sepertinya pemikiran gue tu salah tentang lo deh." Ujar Fajri bikin Ara terkekeh sinis.

"Lo tu tau gak? Terkadang orang jahat itu terlahir dari orang baik tersakitin, gue rasa itu memang bener." Celetuk Ara bikin kening Fajri mengernyit.

"Maksudnya?" Tanya Fajri bingung.

"Haha... Gue tuh dulunya baik Ji, baik banget. Gue selalu saja percaya sama semua seorang Ji, gue juga gak pernah bersikap kasar kayak yang lo lihat itu. Sampai akhirnya gue malah melihat orang yang gue cintai selama ini? Dia berpacaran sama sahabat gue sendiri, dia siksa baik fisik dan psikis, tapi itu gak bikin gue benci ke dia. Jujur hati gue emang sakit. Tapi gue tetap harus kuat ya kan? Sampai akhirnya waktu gue pulang sekolah? Gue hampir mau dilecehin. Belum lagi dulu orang tua gue beneran gila kerja gak ada sedikit pun waktu luang untuk gue. Gue itu menderita ada yang tau? Gak! Bahkan mereka puas nyiksa gue. Dan itu titik terendah gue. Otak gue sampai mikir. 'Gue pengen bunuh diri Tuhan! Napa sih gue harus lahir, jika isinya derita doang?'" Ucap Ara terkekeh miris.

"Ra?" Cicit Fenly lirih dirinya merasa sangat bersalah, harusnya dia itu bisa melindungi Ara bukan malah menjadi sumber dari rasa sakitnya.

"Dan gue dipertemukan dengan orang yang telah nyelamatkan dari kerasnya hidup gue. Lo tau? Gue bahkan suka sekali bunuh orang Ji, termasuk orang yang sangat gue benci. Iya gue terjun ke dalam organisasi mafia punya ayah angkat gue Ji. Maka itu jangan pernah kalian liat orang dari cover saja." Ujar Ara dingin dan hal itu pun bikin Fajri seketika merinding.

"Lo gak ada niat bunuh Fen kan Ra?" Tanya Sri secara spontan dan bikin Ara terkekeh kecil.

"Gue gak tau, bukan berarti gak!"

Selamat membaca.


UN1TY || MATAHARIKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang