🦥 | 09. DOKTER BARU

603 64 0
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Di halaman supermarket Kota, di sanalah Arga menghentikan mobilnya. Arga melirik jam tangannya sejenak, memastikan jika jam istirahat masih cukup lama. Kemudian, Arga bergegas turun dari mobil dan melangkah lebar menuju pintu masuk supermarket tersebut.

Bruk..

Belum sempat Arga memasuki supermarket itu, tiba-tiba saja seorang wanita paruh baya menabraknya, hingga membuat belanjaan wanita itu berhamburan.

"Maaf, maaf. Saya gak sengaja, saya buru-buru tadi," kata wanita itu, sembari bergegas mengumpulkan belanjaannya.

Melihat belanjaan wanita itu cukup banyak, Arga pun berinisiatif membantunya. Arga mengambil beberapa buah apel yang menggelinding cukup jauh, lalu mengembalikannya pada wanita itu. Namun, wanita itu tiba-tiba terpaku saat pandangan mereka tidak sengaja saling bertemu.

"Ini apelnya, Bu," ucap Arga.

Seketika lamunan wanita itu buyar, ia segera menyambut 3 buah apel di tangan Arga, lalu mengucapkan, "Terimakasih, Nak. Sekali lagi ma-"

Bugh..

Belum sempat wanita itu selesai bicara, Arga tiba-tiba mendapat sebuah pukulan. Pukulan yang cukup kuat, hingga membuat ujung bibirnya terluka dan mengeluarkan darah. Tubuh Arga pun terjatuh ke tanah, untungnya ia masih sempat menyangga tubuhnya dengan sebelah tangan.

Tidak cukup sampai di situ, seorang pria seusia Arga menarik kerah kemeja kerjanya, memaksa Arga untuk segera bangkit. "Lo apain nyokap gue, hah?!" tanya pria itu dengan nada tinggi.

Tatapan mereka saling bertemu tanpa penghalang. Arga terdiam memperhatikan wajah pria di depannya, seketika tatapan Arga pun berubah tajam. Ya, Arga mengenal siapa pria itu.

"Juna! Lepasin dia! Dia gak salah, Mama yang nabrak dia tadi," ucap wanita itu, sembari melerai mereka berdua.

Laki-laki bernama Juna itu terpaksa melepas cengkramannya, namun tatapannya kepada Arga masih begitu tajam. Sedangkan Arga hanya diam dengan tatapan yang tidak kalah tajam, seolah luka di sudut bibirnya itu tidak terasa apa-apa.

Sadar jika situasi tidak baik, wanita itu segera menarik paksa anaknya beranjak pergi. Sebelum benar-benar pergi, wanita itu sempat mengangguk singkat sebagai permohonan maaf, membuat pandangan Arga reflek mengikuti kepergiannya.

"Mas. Mas gakpapa?" tanya pria tua berseragam security.

Arga mengangkat telapak tangan kanannya, sembari mengangguk singkat sebagai jawaban jika ia baik-baik saja. Padahal luka di sudut bibirnya cukup nyeri, apalagi saat tersentuh ketika ia menyapu darah yang keluar.

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang