Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Di sebuah cafe sederhana di pinggir jalan, terdapat sekelompok laki-laki yang tengah bersantai di sebuah meja bundar. Kepulan asap rokok pun turut menemani, selayaknya tongkrongan laki-laki pada umumnya. Beberapa diantaranya juga asik memainkan game online, saking asiknya mereka tidak perduli lagi dengan sekitar mereka.
"Anjing!"
"Bangsat!"
"Goblok!"
Mendapat kekalahan membuat mereka melontarkan kata-kata kasar begitu saja. Meskipun mendapat lirikan sinis dari beberapa pengunjung yang tidak menyukai tutur kata mereka, namun mereka tetap tidak perduli, seolah tidak ada pengunjung lain di sana.
Gelak tawa pun terdengar dari salah satu Laki-laki yang tidak ikut bermain. "Game doang, santai aja napa," ucapnya mengingatkan.
"Emosi gue, anjirrr!" sahut salah satu, sembari sedikit menghempaskan ponselnya di meja.
Disaat teman-temannya emosi dan tertawa, ada satu Laki-laki yang hanya diam memperhatikan. Ia terus menyesap rokoknya, membuat kepulan asap rokok tidak kunjung menghilang dari gerombolan mereka.
"Juna, itu nyokap lo kan?" tanya temannya sembari menunjuk ke satu arah.
Ya, Laki-laki yang sejak tadi diam itu adalah Juna. Ia menoleh ke arah temannya menunjuk, hingga akhirnya pandangannya menangkap sosok Wanita paruh baya yang tidak lain adalah mamanya sendiri. Keningnya mengernyit samar saat melihat mamanya menoleh kanan kiri.
"Nyariin lo deh kayaknya," ucap temannya lagi menebak.
"Lo udah gede gini masih aja disusulin sampe tongkrongan," celetuk temannya yang lain.
Juna tidak memperdulikan ucapan teman-temannya, ia masih fokus memperhatikan sang Mama. Tidak lama kemudian, Juna melihat mamanya menelpon seseorang. Seketika Juna menatap layar ponselnya yang tergeletak di meja, namun tidak ada panggilan yang masuk.
"Bukan gue," ucap Juna, lalu kembali beralih memperlihatkan mamanya.
Karena posisinya cukup jauh, Juna tidak bisa mendengar apa yang mamanya katakan. Namun Juna dapat melihat jelas jika mamanya segera beranjak, menuju salah satu meja outdoor setelah selesai menelpon.
Entah kenapa Juna tiba-tiba curiga, dengan cepat ia kembali ke posisi semula, sembari menutupi kepalanya dengan topi hoodie yang ia kenakan. "Tutupin muka lo semua," titahnya.
Dengan patuh teman Juna yang berjumlah 6 orang itu berusaha menutupi wajah mereka. Ada yang mengikuti cara Juna, ada yang berbalik badan, ada yang menelungkupkan kepalanya di meja, dan ada juga yang pura-pura bertanding game online seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wound : People with Mental Disorders
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Ini tentang Arga Mahendra Aditama. Laki-laki yang tanpa disengaja bertemu dengan seorang gadis yang merupakan pasien rumah sakit jiwa. Mel Ayra Latifah. Gadis yang di mata or...