🦥 | 23. PENYESALAN

592 71 2
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Sejak kejadian di apartemen Arga kemarin, Juna terus mengurung dirinya di dalam kamar. Perasaannya campur aduk, dengan rasa menyesal yang mendominasi. Ia menyesal karena dulu tidak mendengarkan penjelasan Mel, ia juga menyesal karena membiarkan Gara hidup dengan tenang.

Andai saja bukan Arga yang melarangnya untuk menemui Gara, mungkin ia sudah menghabisi Gara sebagai balasannya. Mengingat keselamatan Mel juga dipertaruhkan, mau tidak mau Juna harus mengurungkan niatnya.

Kemarin, saat Juna ingin masuk ke dalam mobilnya, berniat menemui Gara, Arga tiba-tiba mencengkram dan menarik bahunya dengan kuat. Tubuhnya didorong hingga menghantam bagian samping mobil, dan pintu mobilnya pun langsung ditutup oleh Arga.

"Minggir!" titah Juna.

Bukannya menurut, Arga malah menahan sebelah bahu Juna sembari berkata, "Mau ke mana lo? Nemuin Gara? Mau hajar dia, iya? Punya otak itu dipake!"

Juna yang sudah dikuasai oleh amarah sontak bertanya, "Kenapa lo ngelindungin dia?!"

Arga terkekeh singkat, namun bukan memberi kesan lucu, melainkan rasa kesalnya terhadap Juna. "Lo emang bego, ya. Buat apa gue ngelindungin dia, hah?!"

"Ya, terus apa?!" kata Juna kembali bertanya.

"Gue nahan diri demi keselamatan Mel! Asal lo tau, di RSJ itu ada mata-mata Gara! Mereka sempet bikin kondisi Mel makin parah dengan cara ngasih obat terlarang. Kalo lo bertindak gegabah, Mel juga bakal kena bahaya! Mikir, goblok!" sahut Arga dengan emosi yang menggebu.

Juna terdiam, ia tidak menyangka jika Gara sudah bertindak senekat itu. Padahal Gara sudah sangat menghancurkan hidup Mel, namun sepertinya tidak ada rasa puas. Ia rasa, Gara bukanlah manusia lagi, melainkan iblis.

Arga pun kembali melanjutkan, "Kalo bukan karna Mel, gue udah lebih dulu kasih pelajaran ke Gara. Mungkin sekarang dia udah di penjara, atau gak, mati!"

Juna cukup terperangah mendengarnya. Sebagai sesama pria, ia bisa menyadari jika ada perasaan lebih di hati Arga untuk Mel. Mengetahui hal tersebut membuat dadanya terasa sesak, meskipun hubungan mereka sudah berakhir cukup lama, namun Juna tidak bisa menghilangkan sepenuhnya perasaannya untuk Mel.

Juna mengalihkan pandangannya, tidak sanggup bersitatap dengan Arga terlalu lama. Kemudian ia bertanya, "Tapi sampe kapan?"

Melihat tidak ada lagi perlawanan dari Juna, Arga menyingkirkan tangannya dari bahu Juna dan menjawab, "Sampe Mel keluar dari rumah sakit jiwa. Sekarang kondisi dia udah cukup baik, mungkin gak lama lagi dia bakal keluar."

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang