Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Masih dengan ekspresi seperti sebelumnya, Caca meneruskan aktingnya. Kini, mereka sedang duduk di ruang tamu, dengan posisi Arga dan Juna yang saling berhadapan, dipisahkan oleh sebuah meja bundar di tengah-tengah mereka, membuat suasana bagaikan berada di sebuah meja pengadilan.
Caca yang berada diantara mereka, menoleh kanan kiri, menatap dua pria yang sudah berganti pakaian, secara bergantian. Sejak 10 menit berkumpul, suasana tetap hening, membuat kesabaran Caca kembali dipertaruhkan.
"Diem-dieman gini juga gak bakal nyelesain masalah tau," ucap Caca, memecah keheningan.
Masih tidak ada perubahan setelah Caca bicara, Arga maupun Juna masih enggan memulai, bahkan tidak saling menatap, meskipun sama-sama menyimpan segudang pertanyaan ataupun unek-unek.
Caca yang notabane-nya manusia minim kesabaran itupun seketika menggebrak meja, membuat Arga dan Juna tersentak kaget, dan dengan kompak melirik Caca. "For your information, gue kalo laper suka makan orang! Jadi buruan, siapa yang mau nanya duluan?!" ucapnya, geram sendiri.
Mereka tau, jika ucapan Caca itu hanya sekedar gertakan saja. Tidak mungkin bukan, Caca sungguhan makan manusia? Dan karena itulah, Arga dan Juna hanya saling lirik sesaat, lalu kembali sama-sama membuang muka.
Seketika Caca mendengus kesal. "Sabar, Ca, sabar. Kata Zidan, kalo marah-marah, entar cantiknya ilang," batinnya, menyabari dirinya sendiri. Detik berikutnya ia menggeleng pelan, baru sadar jika sudah menyebut nama Zidan, meskipun hanya dalam hati.
Caca kembali memperhatikan kakak-adik yang tidak akur itu, bertekad membantu menyelesaikan masalah diantara mereka. "Oke. Kalo gitu, gue aja yang nanya. Kalo kalian gak jawab, satu pertanyaan denda 500 ribu."
Arga masih terlihat santai dengan ancaman Caca, namun tidak dengan Juna, pria itu sudah membelalakkan matanya, semakin kesal dengan situasi hari ini.
"Pertanyaan pertama buat Nuna, co-"
"Nuna siapa, anjirrr?! Nama gue Juna!" sela Juna mengoreksi, "inget baik-baik, Ju-na," lanjutnya penuh penekanan.
"Ah, iya ... iya, itu maksud gue," sahut Caca tidak perduli, "coba jelasin, apa maksud lo ngatain Mel kayak tadi? Dan kenapa? Inget, gak pake emosi, jelasin yang bener."
Juna menghela nafasnya sejenak, kemudian menjawab, "Dulu, Mel itu calon istri gue, kita gagal nikah karna Mel ketauan selingkuh, sama sahabatnya sendiri."
Ya, Juna memang mantan calon suami Mel. Itulah sebabnya, Arga benar-benar terkejut saat melihat foto Juna bersama Mel waktu itu. Itu juga sebabnya kenapa Arga sangat enggan untuk bertemu Juna, karena masalah mereka bukan hanya soal Bu Rina, tapi juga soal masa lalu Mel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wound : People with Mental Disorders
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Ini tentang Arga Mahendra Aditama. Laki-laki yang tanpa disengaja bertemu dengan seorang gadis yang merupakan pasien rumah sakit jiwa. Mel Ayra Latifah. Gadis yang di mata or...