🦥 | 31. CACA VS JUNA

587 65 7
                                    

Instagram : vi_bornegirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Seperti yang Caca katakan sebelumnya, ia benar-benar ikut andil dalam persiapan pernikahan Arga dan Mel. Dan kini, ia sudah berada di apartemen Arga, membantu calon pengantin memilih dekorasi yang cocok.

"Yang ini aja, warnanya cocok banget sama dekorasi yang pake mawar merah putih," ucap Caca, sembari menunjuk salah satu model dekorasi di ipad-nya.

Selain Caca, di sana juga ada Juna. Seperti biasa, mereka tidak akan akur, sudah terlihat jelas dari ekspresi Juna yang tampak tidak suka dengan dekorasi pilihan Caca. "Merah putih? Yang bener aja dong! Lo kira hari kemerdekaan pake warna merah putih."

Caca diam sejenak, ia baru sadar jika merah putih itu warna bendera kebangsaan Indonesia. "Tapi 'kan bagus, ada mawarnya," ucapnya, masih terpesona dengan dekorasi yang satu itu.

Juna pun kembali menyahut, "Ya gak harus monoton merah putih juga, nanti kesannya bukan kayak acara pernikahan, jatohnya malah kayak acara 17-an."

Pada akhirnya Caca menghela nafas dan mengalah, ia rasa yang Juna katakan ada benarnya juga. Sesaat kemudian ia kembali tertarik dengan dekorasi lain, dekorasi yang bertemakan alam, dengan kombinasi warna hijau dan putih, serta sedikit warna coklat. "Yaudah, ini aja. Ini gak kalah bagus, warna ijo itu keliatannya seger."

"Kayak hutan, anjirrr," celetuk Juna, "gak, gak cocok!"

Di dekorasi kedua yang Caca tunjuk itu memang banyak menggunakan properti yang menggambarkan alam, seperti bunga dan dedaunan hijau. Menurut Juna, terlalu banyak menggunakan properti dedaunan terkesan seperti hutan.

"Lo bawel banget sih! Yang nikah bukan lo, tapi dari tadi lo mulu yang protes," kata Caca kesal sendiri.

"Ngaca!" balas Juna, "ini juga bukan nikahan lo, tapi dari tadi lo ribet sendiri."

Caca mendengus kesal, lalu kembali menyahut, "Gue 'kan bantuin kakak gue."

"Bantuin apaan, jelas-jelas lo mikirin selera lo sendiri, harusnya minta pendapat yang punya acara," kata Juna, tidak ingin kalah dari Caca.

Di tengah perdebatan mereka, ada Arga dan Mel yang mendadak pusing. Arga memijat pangkal hidungnya, dengan posisi siku menyangga di pinggiran sofa. Sedang Mel, sejak tadi ia juga diam sembari memperhatikan Caca dan Juna bergantian, berulang kali. Sebelumnya juga mereka sudah menduga, jika kejadian seperti itu pasti akan terjadi.

"Yang ini aja, udah bagus," kata Caca, kembali menunjuk dekorasi lain yang menurutnya bagus.

Lagi dan lagi, Juna pun tidak sependapat dengan Caca, ia rasa selera Caca tidak ada yang benar. "Gak! Gak cocok!"

"Heh! In-" Caca tiba-tiba bungkam saat Arga merebut ipad di tangannya, bahkan turut melayangkan tatapan tajam.

"Gak kelar-kelar kalo lo berdua yang ngurus," ucap Arga dengan nada bicara terkesan dingin.

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang