🦥 | 20. PERMOHONAN

559 68 0
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Seiring berjalannya waktu, semua kehidupan pun terus berjalan sesuai takdirnya, begitu juga dengan takdir jalan hidup Juna. Setelah perkelahian beberapa bulan lalu, kehidupan Juna tidak banyak mengalami perubahan, namun batinnya cukup tertekan akibat kondisi kesehatan ibunya yang semakin menurun.

Dengan kondisi tubuh yang semakin kurus dan lemah, Bu Rina terus memohon pada Juna agar dipertemukan dengan Arga. Rasa menyesal akibat perbuatannya di masa lalu, membuatnya merasa seperti dihantui. Ia ingin segera meminta maaf pada Arga, bahkan bersujud di kaki Arga pun ia rela, asalkan Arga mau memaafkannya.

Terus-menerus dicecar oleh permintaan sang Mama, membuat Juna pada akhirnya mengalah, ia juga harus mengesampingkan egonya demi kesehatan Bu Rina. Dan kini, Juna tengah berusaha mencari di mana keberadaan Arga.

Bertahun-tahun menjadi musuh, membuat Juna tidak tertarik pada apapun yang bersangkutan dengan Arga, sehingga ia juga tidak tau di mana tempat tinggal Arga. Yang ia tau hanya status Caca sebagai adik Arga, sehingga Caca lah yang menjadi satu-satunya harapan sebagai jalan keluar.

Berhubung Juna tidak tau jika Caca itu juga seorang CEO, sehingga ia selalu memantau serta menunggu kedatangan Caca di cafe favorit Caca. Setelah satu bulan berjuang tanpa hasil, akhirnya Juna melihat Caca datang ke cafe itu.

Demi tidak terkesan mengganggu, Juna membiarkan Caca membeli keperluannya terlebih dahulu. Saat Caca sudah kembali ke mobilnya, Juna bergegas menahan pintu mobil yang ingin Caca tutup.

Tentu saja Caca terkejut, ia juga masih ingat dengan wajah Juna. Seketika, rasa takut pun kembali menyerang Caca, namun ia masih berusaha mengendalikan diri. Tubuh Caca pun bergerak mundur saat Juna membungkuk, mengintip Caca di dalam sana.

"Lo mau apa?! Jangan macem-macem!" ucap Caca memperingati. Matanya menatap Juna dengan tegang, bulir keringat dingin pun mulai terlihat di kening hingga pelipisnya.

"Gak usah takut, gue gak bakal macem-macem," sahut Juna dengan nada netral, memberi kesan jika dirinya memang tidak berniat jahat.

"Terus ngapain lo deketin gue?" tanya Caca, masih sedikit takut, "jangan deket-deket, atau gue teriak," lanjutnya mengancam saat melihat pergerakan dari Juna.

Secara spontan, Juna mengangkat kedua telapak tangannya, seperti orang yang ditodong pistol oleh polisi. "Oke, gue to the point. Gue mau minta tolong sama lo," ucapnya dengan cepat, sebelum Caca salah paham.

Samar-samar Caca mengernyitkan kening, cukup terkejut mendengarnya. "Minta tolong apa?"

Juna menghela nafas, tangannya pun bergerak turun, menyangga tubuhnya di pintu mobil. "Lo pasti udah tau 'kan soal hubungan gue sama Arga. Sekarang nyokap gue sakit, Dia pengen banget ketemu sama Arga, sedangkan gue gak tau tempat tinggal Arga di mana. Jadi, tolongin gue buat ketemu Arga."

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang