🦥 | 33. PARALAYANG

692 77 4
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Dua bulan membangun rumah tangga, kebahagiaan terus menghampiri Arga dan Mel. Dan selama itu juga, hubungan keluarga mereka semakin membaik, di mana Mel kembali merasakan kasih sayang Bu Mona dan Pak Anton yang benar-benar menyesali perbuatan mereka.

Selain itu, hubungan Pak Adi dan Bu Rina pun ikut membaik. Kini, Pak Adi sudah bisa memaafkan dan berdamai dengan Bu Rina, meskipun dengan jalan hidup masing-masing. Hubungan Bu Rina dan Bu Tiwi pun semakin dekat, sudah seperti sepasang sahabat.

Namun, berbeda dengan Caca dan Juna, mereka masih tetap berdebat di setiap pertemuan, di manapun tempatnya. Meski orang tua mereka selalu menjadi penengah, tapi tetap saja tidak ada perubahan. Walaupun begitu, mereka juga saling menyayangi sebagai saudara, meskipun bukan saudara sedarah.

Selain berdebat dengan Caca, Juna juga masih suka berdebat dengan Arga. Sama halnya seperti hubungan kakak-adik diantara Arga dan Caca, mereka juga sudah saling menerima dan saling menyayangi, hanya cara memperlihatkan kasih sayangnya saja yang berbeda.

Contohnya seperti sekarang, Juna sedang berada di teras rumah Arga dan Mel, membawakan titipan sang Mama untuk mereka. Tidak hanya itu, ia juga menggerutu kesal pada Arga, melalui jalur telpon.

"Terus ini titipan Mama gimana? Buruan balik! Gue capek nunggu di depan pintu rumah lo!" ucap Juna.

"Tinggal taroh di dalam, apa susahnya sih, lagian di rumah gue juga udah ada ART-nya. Gue gak bisa balik sekarang, gue mau nemenin bini gue main paralayang," sahut Arga di seberang sana.

Juna mendengus dan kembali menggerutu, "Gue udah dari tadi di sini! Boro-boro ketemu ART lo, mau masuk aja gak bisa, pintunya dikunci, bangsat!"

"Oh, mungkin si Bibi lagi belanja kali. Yaudah, tungguin aja dulu," sahut Arga terdengar santai.

"Apa?! Lo nyuruh gue nunggu lagi?! Lo gi-" ucapan Juna terhenti saat panggilannya diputus oleh Arga, membuatnya kembali mengumpat kesal. "Kakak sialan!"

Sementara itu, setelah menyimpan ponselnya, Arga kembali fokus pada sang Istri yang sedang menunggu, di area terjun paralayang. Tanpa ia sadari, bibirnya menggunjing senyum, saat melihat Mel tengah menikmati pemandangan indah di sana.

"Udah siap?" tanya Arga sembari melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Mel.

Mel menoleh, bersamaan dengan kepalanya yang mengangguk antusias. "Ayo!" ajaknya tidak sabaran.

Arga terkekeh gemas, kemudian mencium ujung kening Mel. Selama dua bulan menjadi suami-istri, ini adalah pertama kalinya mereka bermain paralayang berdua, itu sebabnya Mel sangat antusias.

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang