Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Ting.. Tong..
Suara bel sebuah rumah yang Arga tekan, seketika masuk ke pendengarannya. Sembari menunggu sang pemilik rumah membukakan pintu, Arga menatap pintu rumah yang dipoles indah, terbuat dari kayu jati.
Ketika Arga ingin menekan bel rumah itu lagi, terdengar jika ada seseorang yang sedang membuka kunci rumah itu dari dalam, sehingga Arga mengurungkan niatnya dan kembali menunggu.
Bukannya tersenyum ramah, Arga malah terkejut melihat seorang gadis membukakan pintu itu. Arga juga melihat keterkejutan gadis itu, namun tidak berlangsung lama, karena gadis itu langsung tersenyum ramah padanya.
"Kak Arga," sapa gadis itu.
Baru saja Arga membuka mulutnya ingin bicara, suara seorang wanita dari dalam rumah menghentikannya. "Siapa, San? Temen Kakak bukan?" tanyanya, terdengar semakin dekat, "loh, Arga?!" ucapnya terkejut setelah melihat Arga.
Arga tersenyum sembari mengangguk singkat, dan menyapa, "Tante."
Wanita paruh baya bernama Mira itu ikut mengangguk, dengan raut wajah yang masih terlihat bingung, sehingga ia bertanya, "Ada perlu apa, Arga?"
"Saya ke sini mau ambil barang yang saya titipin ke Damar, Tante," sahut Arga.
"Oo, jadi kamu temennya Damar. Ya ampun, Tante gak nyangka kalo kamu temenan sama anak sulung Tante," ucap Bu Mira.
Tidak hanya Bu Mira, Arga pun sama tidak menyangka jika mereka adalah keluarga Damar, alias keluarga angkat Mel, satu keluarga terpandang yang pernah makan malam bersamanya waktu itu. Ya, Gadis dan Wanita itu adalah anak istri Pak Anton, rekan bisnis Pak Adi.
Dunia memang sempit, itulah yang ada dipikiran Arga. Ingin rasanya Arga tertawa melihat semua fakta yang terus menghampirinya. Namun masih ada satu hal yang membuatnya bingung, apa sebenarnya status gadis itu di keluarga mereka, kenapa Damar tidak pernah menyinggung soal gadis itu.
"Masuk dulu, Arga," ucap Bu Mira menawari.
Arga pun menggeleng sembari tersenyum, agar penolakannya terlihat sopan. "Makasih, Tante. Di sini aja, saya cuma sebentar, soalnya masih ada kerjaan," sahutnya.
Bu Mira mengangguk singkat, lalu beralih pada putrinya. "San, ambilin barang yang kakak kamu titipin kemaren, sana."
Gadis bernama Santi itu mengangguk patuh. "Iya, Ma," sahutnya, lalu beranjak masuk.
Arga sudah sering bertemu dengan manusia tipe manipulatif, sehingga ia tidak heran melihat Bu Mira yang tampak baik serta lemah lembut, pernah menjadi sumber luka untuk Mel. Dan Arga rasa, mengikuti alur cerita yang mereka ciptakan itu lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wound : People with Mental Disorders
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Ini tentang Arga Mahendra Aditama. Laki-laki yang tanpa disengaja bertemu dengan seorang gadis yang merupakan pasien rumah sakit jiwa. Mel Ayra Latifah. Gadis yang di mata or...