Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl• • • • •
Di meja resepsionis rumah sakit jiwa, ada dua karyawan perempuan yang sedang bertugas. Salah satunya sedang asik bermain ponsel, sedangkan yang satu lagi sedang mengambil minuman dingin di dalam kulkas yang tersedia di sana.
Tiba-tiba saja, Mel menyembulkan kepalanya dari balik dinding, mengejutkan dua penjaga resepsionis tersebut. Meskipun mereka sudah biasa menghadapi tingkah para pasien, tapi tidak menutup kemungkinan untuk terkejut. Apalagi kondisi rambut Mel sangat acak-acakan, ditambah terdapat 3 garis loreng hitam di kedua pipinya.
"Mel ngapain ke sini?" tanya penjaga resepsionis yang tengah memegang sebotol air mineral dingin.
Mel tidak menjawab, Ia malah mendekat ke arah penjaga resepsionis yang sedang memegang ponsel. Tiba-tiba saja Mel merebut paksa ponsel tersebut, dan menempelkannya ke telinga seperti orang yang sedang menelpon, padahal posisi ponsel tersebut terbalik.
"Ayang ... Ayang," panggil Mel, seolah sedang menghubungi Arga.
Karena tidak mendengar suara apapun dari ponsel tersebut, Mel pun beralih menatap layar ponsel yang memang sedang menyala, menampilkan wallpaper berupa foto sang pemilik.
"Gak ada Ayang," ucap Mel kecewa, sembari melempar ponsel tersebut ke sembarang arah, sebagai pelampiasan rasa kesalnya.
Prak..
Dua penjaga resepsionis tersebut tercengang melihat ponsel itu terhempas ke lantai, dengan posisi telungkup. Dengan cepat sang pemilik mengambil ponsel tersebut. Sedangkan Mel tidak perduli dan segera pergi, Ia kesal karena Arga tidak kunjung datang.
"Handphone gue, Wi," rengeknya dengan wajah pucat pasi, sembari menatap layar ponselnya yang sudah retak di mana-mana. "Ini nyicil loh, mana belum lunas."
Penjaga resepsionis bernama Dewi itu terkekeh, meskipun Ia juga kasihan melihat temannya yang menangis tanpa air mata. "Makanya kalo lagi kerja itu jangan main handphone, Susan. Udah tau pasiennya bar-bar semua."
Gadis bernama Susan itu mendengus kesal, tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya. Hingga akhirnya mereka kembali dikejutkan oleh Mel yang tiba-tiba kembali. Seketika, tubuh mereka menegang, takut Mel mengamuk di sana.
Mereka berdua sama-sama tidak berkutik saat Mel mendekat. Ternyata, Mel hanya mengambil botol air mineral di tangan Dewi. Dan tanpa ragu, Mel meminum air tersebut hingga habis, lalu mengembalikan botolnya ke tangan Dewi tanpa bicara, kemudian pergi.
"Udah minta, dihabisin, gak bilang makasih lagi," celetuk Dewi sembari menatap botol tersebut. Ia meneguk saliva untuk membasahi kerongkongannya yang terasa kering. Mau tidak mau, Ia harus bersabar atas perlakuan Mel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Wound : People with Mental Disorders
Romance📌 FOLLOW SEBELUM BACA 📌 Sequel "Takdir si Kembar" 📌 End - Part Lengkap Ini tentang Arga Mahendra Aditama. Laki-laki yang tanpa disengaja bertemu dengan seorang gadis yang merupakan pasien rumah sakit jiwa. Mel Ayra Latifah. Gadis yang di mata or...