🦥 | 29. PEMENANG HATI MEL

607 70 1
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

borneogirlTwitter : vi_borneogirl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • • •

"Gue tanya sekali lagi, lo tau dari mana?" tanya Juna.

Itulah pertanyaan yang Juna lontarkan kepada Arga berulang kali, di sepanjang perjalanan pulang dari rumah Damar. Kini, mereka sudah berada di depan rumah Bu Rina, namun masih tetap berdiam di dalam mobil.

"Mel yang cerita," sahut Arga, setelah sekian lama diam.

Tepat di hari di mana Arga makan masakannya sendiri berdua dengan Mel di apartemen, mereka berbincang cukup lama, dengan berbagai macam pembahasan, termasuk asal mula hancurnya dunia Mel.

Berhubung Mel lebih dulu menasehati Arga agar menerima Bu Rina, Arga spontan bertanya, "Kamu sendiri gimana? Udah bisa maafin semua kejahatan orang tua kamu?"

Mel yang masih makan itu sontak menghentikan kegiatannya. Ia diam untuk beberapa saat, lalu buru-buru meminum air putih. "Iya. Meskipun mereka salah, aku tau semua itu gak murni kemauan mereka. Ada orang yang udah hasut mereka sampe tega kayak gitu ke aku."

"Siapa?" tanya Arga dengan cepat.

Lagi-lagi Mel terdiam beberapa saat, kemudian kembali meneguk sisa air putihnya sebelum menjawab, "Sodara aku, namanya Santi."

Arga tidak begitu terkejut, ia memang sudah memiliki feeling tidak enak, sejak mengetahui jika Santi juga salah satu adik angkat Damar. "Emang apa yang dia lakuin?"

"Dia benci sama aku," sahut Mel, "dia nganggep aku perebut kebahagiaan dia. Waktu hubungan aku sama Juna udah selesai, dia juga terang-terangan bilang kalo dia kerjasama sama Gara, buat misahin aku sama Juna."

Sembari mengaduk-aduk makanannya, Mel kembali melanjutkan, "Santi bilang mereka berdua punya tujuan yang sama, Gara suka sama aku, sedangkan Santi suka sama Juna, makanya mereka hancurin hubungan aku sama Juna."

"Jadi, dulu dia juga yang udah kasih tau orang tua kamu, kalo kamu hamil?" tanya Arga, menebak sekaligus memastikan.

Masih dengan tatapan yang tertuju pada makanannya, Mel mengangguk membenarkan. Setelahnya suasana kembali hening, Arga paham jika luka masa lalu Mel pasti masih cukup terasa, meskipun Mel sudah menegaskan jika dirinya sudah berdamai dengan masa lalu.

"Bangsat!" ucap Juna mengumpat, setelah mendengar cerita Arga. Andai ia tau lebih awal, mungkin ia juga akan membalas perlakuan Santi. Sedangkan sekarang, Arga sudah lebih dulu melarangnya, demi tidak menambah dendam Santi untuk Mel.

"Keluar sana," kata Arga menyuruh Juna agar segera masuk ke rumah, ia yakin Bu Rina sudah menunggu, namun nada bicaranya terkesan mengusir.

"Lo gak nginep di rumah?" tanya Juna spontan.

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang