🦥 | 18. KEMBALI DIKEJUTKAN OLEH FAKTA

613 71 4
                                    

Instagram : vi_borneogirl
Tiktok : vi.borneogirl
Twitter : vi_borneogirl

• • • • •

Di kegelapan malam, Arga duduk di balkon kamar. Ia sibuk berbincang dengan Rizky melalui telpon, tidak memperdulikan hembusan angin yang terus menyapa dirinya. Padahal ia hanya mengenakan celana serta baju lengan pendek, seolah sudah kebal dengan yang namanya dingin.

"Udah berapa kali lo ketemu sama Gara di RSJ?" tanya Arga.

"Cuma sekali doang, itupun gak sengaja papasan waktu gue baru nyampe," sahut Rizky di seberang sana.

Arga pun terdiam, ia yakin jika Gara tidak hanya sekali itu saja datang ke rumah sakit jiwa, dan ia juga yakin jika Mel lah yang menjadi tujuan Gara datang ke sana. Sesaat kemudian Arga mengangguk, kini ia paham kenapa kondisi Mel sering tidak terkendali, ternyata Gara sengaja memperkuat trauma Mel.

"Lo harus lebih hati-hati, Ga," ucap Rizky lagi, membuyarkan lamunan Arga, "gue yakin Gara gak sekedar mantau lo doang, dan mungkin dia udah punya rencana."

"Ya, lo bener, Ky," sahut Arga sependapat, "kalo dia gak punya rencana, kondisi Mel juga gak mungkin makin parah."

"Hmm. Jadi apa keputusan lo? Udah punya rencana?"

Arga menggeleng singkat, meskipun pergerakannya itu tidak akan terlihat oleh Rizky. "Gue belum tau harus gimana, rasanya otak gue bener-bener buntu."

"Saran gue, tenangin diri lo dulu, jangan gegabah ngambil keputusan. Disituasi ini, bukan cuma Mel yang harus diselametin, tapi diri lo sendiri juga. Itu artinya lo harus punya tameng yang kuat."

Arga memijat pangkal hidungnya dengan tangan kiri, tanpa mengalihkan ponsel dari telinga kanannya. "Ya, lagi gue usahain."

"Jangan sungkan minta bantuan," ucap Rizky mengingatkan.

"Oke. Thanks, Ky,"

"Oke."

Setelah mendengar jawaban Rizky, Arga segera memutuskan panggilan itu. Ia meraup wajahnya setelah meletakkan ponsel di atas meja, detik berikutnya ia meremas rambutnya sendiri, dengan posisi sedikit membungkuk dan kedua siku yang bertumpu pada pahanya.

Masalah yang baru-baru ini menghampirinya benar-benar membuat Arga pusing. Ia sampai bingung harus menyelesaikan yang mana dulu. Bahkan ia juga belum tau bagaimana cara menyelesaikannya.

Dalam keheningan, Arga kembali teringat dengan penguntit yang sering mengikutinya. Kini, ia sudah tau siapa penguntit itu, ia juga cukup terkejut setelah mengetahui identitasnya.

Hari di mana Arga mengambil barang di rumah Damar, malam harinya ia baru bisa mengecek isi kotak tersebut. Dengan kondisi tubuh yang sudah terasa lelah, Arga memeriksa isi kotak tersebut satu-persatu, di ruang tamu apartemen-nya.

Hidden Wound : People with Mental DisordersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang