Prolog

993 62 21
                                    

SURAT PERJANJIAN PRA MENIKAH

Pada hari ini, senin, 7 Desember 2020, di kota Seoul Baru, telah dibuat perjanjian perkawinan oleh dan antara :

Nama     : Nam Seongwoo
Jabatan : Pilot
Bertindak sebagai pihak pertama.

Nama      : Shin Sowon
Jabatan : Tidak Diketahui
Bertindak sebagai pihak kedua.

Kedua belah pihak, berdasarkan itikad baik, sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perkawinan resmi dan untuk bersepakat mengikatkan diri dan tunduk pada perjanjian yang disepakati dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

1. Kedua belah pihak memiliki hak, martabat dan kedudukan yang sama di depan hukum.
2. Kedua belah pihak sepakat tidur di kamar yang berbeda.
3. Pihak pertama dipersilakan pergi tanpa izin dari pihak kedua, begitu pun sebaliknya.
4. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak saling menaruh perasaan.

Pasal 2

1. Pihak pertama bertanggung jawab atas biaya hidup pihak kedua.
2. Pihak kedua bertanggung jawab mengurus rumah dan seisinya.

"Setuju!"

"Kau sudah membaca semuanya?"

"Hm."

"Baiklah. Jaga sikapmu, mulai besok kau akan menjadi istri seorang pilot ternama."

"Baiklah, Kapten Nam yang terhormat~"

"Kau tidak keberatan dengan perjanjian pra nikah yang saya buat?" tanya Seongwoo.

Sowon mengangkat kedua bahunya masa bodoh. "Jika ini bisa membuat Putriku Umji lanjut sekolah, kenapa harus keberatan?"

"Aku keberatan!"

Seruan itu berasal dari anak perempuan yang berdiri di ambang pintu utama dengan sebelah tangan berpegangan pada tali tas ranselnya. Sepertinya dia baru pulang dari sekolah.

"Shin Sowon, Ibu baru untukmu."

"Aku tidak mau!" tandas Nam Sinb tak terima, ia menghempas tas ranselnya ke lantai dan menatap berang ke arah Si wanita.

"Hei, ayo tenangkan dirimu, Putriku." Seongwoo beranjak dan mendekapnya, kemudian ia berbisik.

Rangkaian BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang