Hari yang segar buat dirinya, pakaian yang sudah terletak pada tubuh di kemaskan.Warna hari ini sangat ceria mengikut moodnya, warna biru lembut seperti biru awan hari ini.
"You looking pretty as always girl." Ayana mencium jarinya kemudian menampal ke cermin pantulan dirinya, senyuman manis menghiasi wajah menutupi segala duka di hati.
(Ceh..)Mengingatkan yang Ethan akan mengambilnya terus moodnya merundum.Apa lagi yang dia akan buat hari ini? Getah rambut kegemarannya entah kemana semenjak jejaka itu mencari pasal kepadanya.
Tiba di lobi, kereta yang dia kenal sudah berada didepan entrance itu.Macam orang besar pulak dia rasa, ada orang hantar dan ambil kan.
Ayana ketawa terkekek suka dihati.
"Goodmorning Mr Bradbury." Sapa Ayana dengan nada yang formal, Ethan hanya menunduk.
Tahu yang wanita itu sedang berada dalam mode kerja dan dia juga harus sama."I made you a jasmine tea...No coffee for today." Ethan mengerutkan mukanya memandang Ayana sekilas.Dia tidak suka teh, he wants coffee kenapa wanita ini sesuka hati tidak mengikut arahannya.
"You do know i don't like...tea." Ethan berkata dengan nada yang serius.
"Jasmine tea helps to reduce headache and you have a headache...Don't skip until your headache is gone." Jawab wanita itu.
"Says the one who skip breakfast." Kini Ayana yang memandang Ethan.Macam mana dia tahu? I always skip breakfast, depends on the mood to be honest.
"Whatever...You skip lunch." Gumam Ayana.
Jadual hari ini agak padat dengan mesyuarat dan akan ada banyak rakan seniaga Ethan yang akan berjumpa dengannya."After you make the drinks send it inside my room and get out immediately." Ethan berkata sambil berjalan bergandingan dengan Ayana yang juga kalut menyamai langkah besar Ethan dengan ipad di tangan, memberikan anggukan sebagai respon.
"Words Ayana."
"Noted."
Banyak mata-mata memandang mereka mengundang ketidakselesaan Ayana apabila dipandang oleh pekerja-pekerja Ethan itu, ada yang senyum, menunduk, dan banyak lagi.
Mujurlah pekerja Ethan ini memang majoriti lelaki jadi percentage untuk ramai peminat bagi Ethan kurang walaupun di luar memang banyak yang mencuba jejaka itu.
Tapi tidak mendatangkan hasil, sehingga ada yang membisik sesama sendiri yang mereka ingin menumbuk jejaka itu kerana tidak menunjukkan sebarang perasaan di wajah.
'Not gonna lie, his face is pretty punchable so I don't blame you guys for that, haha.' Bisiknya di hati.
Ktik!
Mata Ayana berkelip-kelip apabila Ethan memetik jarinya dihadapan muka wanita itu.
"I'm not jealous." Ayana menutup mulutnya.Dah kenapa itu yang keluar darinya?
Wajah jengkel menghiasi Ethan tatkala Ayana langsung tidak memberi perhatian kepada apa yang dia sampaikan.
"Jealous?" Ethan mengulangi ayat Ayana itu dengan kerutan di wajah.Just what this lady think about?
"Do you even listening to what i just said?" Ayana menggeleng beberapa kali, Ethan mengeluh.
"I said, don't look into their eyes or even smile at them." Ethan berdehem sebentar.
YOU ARE READING
Redamancy | 𝐎𝐆
Lãng mạn[ sʟᴏᴡ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ ] #1st 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑬𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒄 𝑭𝒆̀𝒂𝒕𝒉 Sometimes, the most dangerous games are the ones played with the heart. "Take my hand." "What no." Terbuntang matanya apabila jejaka itu menyuruh berbuat demikian. "Look i'm not try...