❦︎ 𝐶ℎ𝑎𝑝𝑖𝑡𝑟𝑒̀ 38 ❦︎

11 4 0
                                    

"Where do you even have the slightest idea to ask me that question?" Ayana diam.

"I saw a gun in the car's dashboard earlier....Machate under the table infront of the Television and kitchen knife." Jawab Ayana dengan selamba, memang dia nampak tadi masa dikurung dalam kereta dia membuka laci itu kemudian nampak pistol itu dan tanpa dia sedar senyuman teruja di bibir.

Dia tahu nama pistol itu, kebanyakkan novel yang dia baca mesti ada nama pistol tersebut, rasa ingin tahu dalam diri membuatkan dia search gambar pistol itu.

"Hi Point Firearms 9mm right?" Ayana memainkan keningnya berkali-kali dengan senyuman sinis.Ethan memandang Ayana dengan wajah tidak percaya, kidding.Muka datarnya tapi mata jejaka itu menunjukkan maksud disebaliknya.

"How do you know so much?" Ethan bertanya dengan suara yang serious.Seriously, who is she?

"I read books remember? Of course i knew a few things.Come on just answer the question." Kini pandangan Ethan tidak lagi pada Ayana.Nafas dihembus lega, pandangan mamat tu buat dia ketar lutut dan sukar ingin bernafas.Bukan sebab handsome tapi pandangan tajam miliknya itu.

"I hurt myself with all three of them."

"Wait...You're not trying to attempt suicide, right?" Ethan mengerutkan mukanya lalu menggeleng.

"Why would I kill myself if i can just kill people." Jawab Ethan.

"So you kill people?" Tanya Ayana.

"Yes I do....In my dream."

"Well then you are a murderer." Ethan menayangkan wajah tidak puas hati.

"Aren't we all are?"

"Just straight to the point can you? Killing people is illegal, i know that." Ethan mendengus geram.

"Can i what?" Ayana bertanya dengan kedua kening dinaikkan keatas.

"....Can you please state your point." Ethan menjawab dengan rahang diketap.Ayana ketawa kecil melihat wajah Ethan itu, dalam gelap ditemani bulan terserlah kekacakkan jejaka itu.

"...."

"And now you're frowning." Ethan berkata dengan keluhan, Ayana yang tersedar itu lekas menggelengkan kepala.Terpuji pulak mamat ni.

"What i meant is, we are all a killers.We killed some parts of ourself to survive in this world and we've all got blood on our hands.So we could stay alive you know." Jawab Ayana dengan nada perlahan, Ethan juga tekun mendengar, kata-kata Ayana itu membuatkan dia berfikir.Sedikit sebanyak, dia setuju dengan kata-kata Ayana.

Namun adakah dia akan mengaku secara lisan? No.

"Do you believe love at the first sight?" Ethan membuat muka geli.

"No, but I believe in hate at first sight." Ayana membuat muka lalu mendiamkan diri."I'm serious here, have you not fallen in love with somebody in your life?"

"Why fall in love when you can fall asleep.."

"You don't even sleep properly without meds what you talking about bruh?" Ayana berkata dengan nada malas.Ethan menjelingnya.

"How do you know about it?" Ethan mendengus.Kenapa wanita ini seakan-akan tahu apa sahaja tentang dirinya?

Believe me i hate that.

Ayana menarik nafas panjang dan dihembus perlahan."On your table duh.."

Oh...I forgot I put it there.

"Its been awhile I haven't eat the pills though."

"Yeah thats why you don't sleep at all." Jawab Ayana, seakan-akan memerlinya.

Redamancy | 𝐎𝐆Where stories live. Discover now