Ayana dan Jayden telah pun tiba ke tempat itu dan ini membuatkan Ayana lagi berasa gelisah tetapi sedaya upaya dia mengawalnya dengan bermain dengan kain lengannya itu.
Pakaiannya itu sangat cantik baginya, lagak seperti puteri sahaja dengan kelengkapan aksesori pelitup muka dan sarung tangan satin itu.
Okaylah dia mengaku Ethan ni memang pandai memilih sedangkan dia masih kurang.
Jayden mendekatkan dirinya lalu berbisik.
"I'll be not far from you if you need anything." Wanita itu hanya mengangguk.
Ramai jugak yang melihatnya dan menayangkan senyuman serta menyapanya. Orang-orang di sini kelihatan sangat elegan dan nampak sangat berada tahulah bahawa mereka ini bukan orang sembarangan.
Sekurangnya ada yang menegurnya jadi rasa gelisah dan kekok itu tidak tebal. Beberapa orang yang dia kenal menyapa mesra, merekalah yang kerap hadir pada mesyuarat Ethan.
Bila diperhati muka sorang-sorang, mesti antara dikalangan dorang ni penyangak en? Mustahil takde hitman.
Semua orang dalam ni millionaire dan ada juga yang billionaire.
Ada juga yang melihatnya dengan serious tak pun pelik dia rasa. Ya lah, dia seorang sahaja yang berhijab.
Kalau boleh nak saja dia berpusing-pusing sambil tengok gaunnya ini mengembang tak pun berlari acah-acah kena kejar kan. Aduh berangan betul aku ni.
Ayana melihat setiap ruangan itu kot-kot ternampak Julian kan? Tapi tiada susuk tubuh lelaki itu dia nampak, pasti sibuk kan.
"Miss, want some drink?" Kata seseorang menyentakkan dirinya dan berpaling ke arah suara itu kelihatan seorang lelaki pelayan hotel sambil dia memegang minuman.
"Ah sorry i don't drink that one." Ayana menolak dengan sopan tetapi lelaki itu membongkokkan sedikit ketinggiannya lalu berkata.
"Its just a grape juice so you'll be fine." Kata lelaki bertopeng separuh muka itu. Ayana terkedu sekejap lalu mengangguk sahaja.
Lah ingatkan wine. ha ha.
"Sure... Thanks." Lelaki itu tunduk sedikit lalu beredar dari situ.
Ayana melihat air dalam gelas wine itu lalu menggerakkan sedikit gelas kaca itu dan menghidunya.
Baginya air itu baunya biasa sahaja, just a regular grape juice. Nothing suspicious come from the drink.
Mata Ayana mencari keberadaan Jayden dan nampaknya lelaki itu sudahpun melihat ke arahnya.
Ayana menunjukkan gelas yang dipegangnya itu. Jayden hanya mengangguk tanda Ayana selamat untuk meminum air tersebut, nampak member dah dahaga.
Dirinya sekarang dikelilingi oleh banyak manusia yang sibuk berborak, gelak tawa dan bermacam ragam. Berjalan melintasi setiap individu dia terdengar perbualan malas hendak memasang telinga tetapi topik mereka buat dirinya berhenti untuk melangkah.
"My father was right, this building reminds him of Beckinsdale." Ayana mengerutkan dahinya sedikit.
Ye lah namanya kan Beckinsdale? Ada sejarah ke disebalik nama hotel ni?
"Really, i thought the same too. This place felt the nostalgic feeling, as if we were back in the 1800s yeah?" Jawab seorang perempuan mengiyakan kata lelaki itu.
"I think you guys imagine things so much to the point where you're being delusional." Seorang lelaki menyampuk perbualan mereka.
"Its not just a fantasy, its a historical... This proves you don't read. "
Kedua kening Ayana terus terangkat mendengarkan katanya itu. Gosh, historical... I love books with that genre!
"Aren't historical is one of the genre people read in books, novels? Guys wake up and be real.Besides, its just a rumours of myth... Excuse you, i read."
Istg i hate the guy already.
Sambil itu Ayana melihat sekelilingnya beberapa kali, cuba untuk membuang perasaan yang dirinya sedang diperhati. Siapa akan kenal aku kalau aku pakai pelitup muka kan?
Tapi, aku siapa untuk dorang kenal? Pfffft...
"Just shut up and listen can you?"
"Fine... Go on."
"Ugh, i hate you Flint."
"Carry on can you?"
"Okay okay cut it off now... Back to the topic...Beckinsdale, is related to The Bradbury right." Kata seorang lelaki itu sambil menggelengkan kepala melihat telatah dua beradik ni.
"Thats what i thought so too." Jawab wanita itu dengan nada yang teruja.
"All these, potraits and structures of the design... Looked so much alike the Beckinsdale kingdom and its kinda creeps but amuse me at the same time...I bet Julian did build the dungeon too haha."
"As if we are a living modern civilians...Wait what? Dungeon? I think i missed the part."
"This shows you don't read much... The dungeons, where they put all the wrong ones in one place and shoots them with no mercy or torture them till they slowly die from the injuries and starvation." Perli lelaki itu lagi menyebabkan wanita itu menjelingnya.
" Yup. " Wanita itu hanya mengangguk perlahan berkali-kali.
Ayana pada waktu ini jangan cakaplah terdiam sambil melihat gelas ditangan.
What more i don't know about this man?
" And Ethan... His face is similar to the prince of Beckinsdale don't you think? And the love of his life... i think i saw someone whose likely share her majesty's feature but i suppose that girl is nowhere to be found. "
"Of course he does, Ethan is the descendant of his ancestor."Jawab Flint dengan malas. Ya lah, kan mamat tu keturunan dia.
"Gosh, yeah. The prince who disguised himself as a guard of a royal. Oh my god, i need to reread the history all over again and-"
"By the way, I won't be staying besides you until you finished it. Don't drag me in the little library of yours..." Pintas Flint. Sebelum adiknya mengheret dirinya bagus dia cakap awal-awal.
This is all dad's fault for gifted her the book. Afterall, they have the blood relation.
" Who are you trying to find Flint? Can your head like, stop moving around looking at every angle. "
"I ain't looking for nobody Luke just shut up." Bantah Flint. Luke hanya menggelengkan kepalanya.
Manakala Iris sedang menayangkan senyum misteri, Flint menjeling adiknya."Oh he does searching for someone... Someone named Bia-"
"Seriously? You have a crush on Bianca?" Flint menggulingkan mata ke atas dan keluhan dilepaskan.
"Its nothing okay? Drop the subject and please continue." Luke menahan gelak melihat kedua telinga Flint yang sedang kemerahan itu sama juga dengan Iris.
" Luke about Her Majesty, you'd think so? Where is she then?" Iris melihat sekeliling dan apa yang dia lihat hanya mereka yang sibuk berbual dalam puak-puak dan seorang wanita tidak jauh darinya sedang menghadap tempat lain.
That dress is stunning...
Ayana masih mendengarkan mereka dan tertanya-tanya. Buku itu, dia ingin lihat dan juga baca tapi mustahil untuk hasratnya itu tercapai. Tapi tak apa ada cara lain yang dia boleh guna untuk cari maklumat sebegini.
"I'm not su-"
"Ahah, looks like your best friends is here, lets go." Flint memotong percakapan rakannya itu dan adiknya Iris itu terus mengeluh. Best friend lah sangat.
Awh its Stephanie and Cady.
"Catch you later Iris." Dua lelaki itu berlalu pergi meninggalkan Iris yang berwajah cemas.
Hadap lah kau dik.
Aduh kenapa diorang tinggalkan aku pulak!
YOU ARE READING
Redamancy | 𝐎𝐆
Roman d'amour[ sʟᴏᴡ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ ] #1st 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑬𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒄 𝑭𝒆̀𝒂𝒕𝒉 Sometimes, the most dangerous games are the ones played with the heart. "Take my hand." "What no." Terbuntang matanya apabila jejaka itu menyuruh berbuat demikian. "Look i'm not try...