❦︎ 𝐶ℎ𝑎𝑝𝑖𝑡𝑟𝑒̀ 81 ❦︎

6 4 0
                                    

⚠️Warning : Long chapter ahead ⚠️

Trust in the strength of your own heart. Let it guide you through this darkness, for love has a way of breaking even the strongest chains of fear.

Saat Meredith terus berbicara, Alex menilai situasi dengan teliti, berusaha mencari peluang untuk membantu Ayana. Dia tahu bahwa dia tidak dapat membiarkan Meredith menang. At least dropping a hint wouldn't hurt right? He's smart enough to figure it out.

Alex tidak dapat menahan senyuman sinis yang terukir di wajahnya ketika melihat Ayana bergelut dengan perasaannya sendiri. Dalam hati, dia berkata, "These two fools still don't realize their feelings for each other. Maybe it's the chaos and problems they're facing that will finally wake them up."

Dia berasa kagum melihat Ayana yang pandai menyembunyikan perasaannya dan memalsukan reaksi dan emosi, just like how Meredith expect.

Jelaslah orang tua itu yang bodoh sebenarnya.

Dengan setiap kata racun yang diucapkan Meredith, Alex berasa semakin muak. Dia tahu betapa kuatnya perasaan Ayana terhadap Ethan. Bagaimana dia tahu? Alex hanya tersenyum sinis pandai koranglah teka macam mana.

"They really need to sort their shit out," Fikir Alex, memandang Ayana yang terperangkap dalam permainan Meredith. Tapi sekarang bukan waktunya. Dia perlu melawan dan membuktikan bahawa dia lebih kuat daripada yang dia sangka.

"Ethan pasti akan datang untuk menyelamatkan Ayana, seperti yang selalu dilakukannya." Kenangan tentang momen-momen di mana Ethan tampil untuk membantu Ayana menerangi fikirannya. Setiap kali Ayana berada dalam bahaya, Ethan tidak pernah ragu untuk berjuang, dan Alex percaya bahawa kali ini tidak akan berbeza,

Kedua-dua mereka, Ayana dan Ethan, terperangkap dalam satu lingkaran perasaan yang rumit, tetapi Alex yakin bahawa Ethan akan menyedari ketidakadilan yang sedang berlaku. Dia tahu Ethan tidak akan membiarkan Meredith terus mempengaruhi Ayana tanpa tindakan.

"Dia pasti merasakan kekacauan dalam hatinya," Alex berbisik pada diri sendiri, mengenang ketegangan dan kerinduan antara Ayana dan Ethan. Walau bagaimana pun, mereka berdua perlu melalui ujian ini untuk menyedari cinta mereka yang sebenar."

Semua yang Alex perlukan sekarang adalah sedikit masa.

Sementara Meredith terus melontarkan kata-kata racun, Alex tetap memperhatikan Ayana, merasakan ketegangan yang meliputi ruangan itu. Otak ligat memikirkan strategi untuk memberi hint yang sangat halus agar tidak dikesan oleh orang tua ni.

Meskipun keadaan di sekeliling mereka sangat menekan, ada satu keyakinan yang menguatkan hati Alex: kehadiran Ethan lambat atau cepat sahaja. Alex membayangkan saat-saat di mana Ethan tiba dengan semangat dan keberanian, siap untuk melawan segala ancaman demi orang yang dicintainya. Tidak perlu ada kata-kata yang berlebihan, kerana tindakan Ethan sudah cukup untuk menunjukkan betapa dalamnya perasaannya terhadap Ayana.

Can't wait to see a live action movie.

Saat Meredith terus meracuni pikiran Ayana, Alex dapat melihat keraguan yang menyelubungi wajah gadis itu. "Jangan biarkan dia menang, Ayana," bisiknya dalam hati. "Dia tidak tahu betapa kuatnya hubungan antara kalian berdua."

Dengan setiap detik yang berlalu, Alex merasakan waktu bergerak perlahan.

Setiap kata yang diucapkan Meredith seolah-olah menambah kekusutan dalam fikiran Ayana. Dia teringat kembali kepada kenangan tentang ayahnya, Nasrul, dan bagaimana lelaki itu sering menceritakan kisah tentang keluarganya yang dihormati, mempunyai budi pekerti dan penuh misteri. Namun, semua itu diselimuti oleh keraguan. Kenapa keluarganya terlibat dengan keluarga Bradbury?

Redamancy | 𝐎𝐆Where stories live. Discover now