⚠️Warning : Long chapter ahead ⚠️
Meredith tersenyum lebih lebar, jelas menikmati kekeliruan Ayana."I will make sure that the Bradbury throne never falls into the hands of the unworthy. I'll ensure that their precious legacy doesn't end up with those who don't deserve it... and I won't hesitate to do whatever it takes to see my plan through including eliminating you as the obstacle you are."
"Their wealth and success infuriate me, especially considering what they've done to my family... I will strip them of every last possession, leaving them with nothing but a plate to their name, living under a bridge, begging on the streets... HAHAHA, I can't wait to witness their downfall." Sambil menyambung kata-katanya, Alex tidak dapat menahan gelak melihat wajah Ayana yang sedang menghakimi wanita tua itu, tidak sedar bahawa dia ingin merampas harta orang.
Dia juga membenci Meredith, tetapi dia tahu dia perlu bekerja di bawahnya buat sementara waktu. Melihat kemarahan naif Ayana membuatkan dia berasa kepuasan gelap, seolah-olah dia sedang menyaksikan ironi situasinya terungkap di hadapannya.
Fikiran Ayana melayang jauh ke arah Ethan. Sudah hampir seminggu dia tidak berjumpa dengan jejaka itu, dan perasaan rindu dan hairan menyelubungi dirinya. Di mana Ethan? Mengapa dia menghilang begitu saja? Dalam saat-saat terdesak seperti ini, Ayana merasakan kekosongan yang ditinggalkan Ethan seakan-akan semakin menyakitkan.
Perasaan itu bercampur-baur rindu, kekhawatiran, dan sedikit rasa takut. Dia tidak tahu mengapa, tetapi kehilangannya membuatkan dia berasa tidak menentu, seolah-olah satu bahagian dari dirinya hilang bersama Ethan. Selama ini, dia tahu Ethan mempunyai dunia yang tidak pernah dia fahami, satu dunia yang penuh dengan misteri dan kerumitan yang lebih besar daripada apa yang dia bayangkan.
Ayana juga tahu Ethan tidak pernah menceritakan perihal keluarganya dengan lebih mendalam. Dia menghormati privasi Ethan, menyedari bahawa ada cerita yang lebih menyakitkan di balik senyumannya yang tenang. Namun, keengganan Ethan untuk berkongsi itu membuatkan hatinya berdebar, memikirkan apakah ada yang berlaku dalam hidupnya yang tidak dia tahu.
"Ethan..." bisik hatinya. Dalam situasi ini, dihadapkan dengan Meredith dan ancamannya, dia merindui kehadiran Ethan lebih dari sebelumnya. Dia ingin tahu apa yang dia lalui, tetapi di saat yang sama, dia tahu dia tidak berhak untuk menuntut lebih dari itu.
Meredith, yang melihat gelisah di wajah Ayana, kembali mendekatinya. "Sedang memikirkan Ethan, ya?" tanyanya dengan nada mengejek."Thinking about Ethan, are you?"
"I bet he's just so worried about you. But you know, he's right next to someone he shouldn't be someone far more interesting than you. He's always had so many faces, hasn't he? So clever at hiding his true intentions and feelings. It's amusing how you still believe he cares. So much is happening within the Bradbury family, and you? You're just a pathetic pawn in this twisted game, easily discarded when you no longer serve a purpose. How could you ever think someone like him would truly care about someone as insignificant as you?"
Ketika kata-kata Meredith menembusi Ayana seperti belati, campuran kemarahan dan ketidakpercayaan melanda dirinya. Macam mana dia berani bercakap tentang Ethan seperti itu? Jantung Ayana berdegup kencang, rasa sakit akibat ejekan Meredith membakar semangat dalam dirinya.
Adakah dia benar-benar percaya aku hanyalah bidak?
Pemikiran itu berputar dalam mindanya, menyemarakkan tekadnya. Jarinya menggenggam ketat, berjuang melawan gelombang keraguan diri yang semakin membesar. Ethan mungkin mempunyai rahsianya, tetapi itu tidak bermakna dia tidak peduli tentang aku. Idea bahawa dia "tidak penting" menggerogoti hatinya, tetapi jauh di dalam dirinya, dia tahu bahawa hubungan mereka lebih dari sekadar sambungan sementara atau betul apa yang Meredith katakan...
YOU ARE READING
Redamancy | 𝐎𝐆
Roman d'amour[ sʟᴏᴡ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ ] #1st 𝒔𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 𝒐𝒇 𝑬𝒖𝒑𝒉𝒐𝒓𝒊𝒄 𝑭𝒆̀𝒂𝒕𝒉 Sometimes, the most dangerous games are the ones played with the heart. "Take my hand." "What no." Terbuntang matanya apabila jejaka itu menyuruh berbuat demikian. "Look i'm not try...