Desert

2.1K 213 48
                                    

Berita adanya badai banjir dan angin puting beliung di seoul, sepertinya tidak mengendurkan niat yubi untuk tetap berada di rumah. Mungkin, sekalipun seoul akan di tenggelamkan oleh banjir bandang yubi masih akan tetap berfoya-foya dengan teman-temannya.

Seperti saat ini contohnya, di saat orang-orang di daerah tertentu sedang kekurangan pangan beserta obat-obatan akibat rumahnya terendam banjir dan harus di evakuasi—yubi tetap berkeliling seoul untuk menuntaskan dahaganya berbelanja. Banjir bandang pun di terjang olehnya.

Padahal, belum lama ini ia berniat mencalonkan diri menjadi walikota. Masih niat, belum terlaksana. Ia tak begitu memperdulikan juga orang-orang yang kesusahan yang sudah beberapa hari ini di munculkan di siaran televisi.

Satu temannya mencolek, teman satu kampus nya dulu dan sekarang sudah berprofesi menjadi dokter spesialis kejiwaan "yubi, untung kau belum mencalonkan diri ya.. di lihat dari masalah di kota kita yang sekarang"

"Iya, aku baru berniat.. sebenarnya itu juga atas ide ibu mertua ku akan tetapi aku mau-mau saja sih. Ya, siapa yang tidak mau mempunyai jabatan seperti itu kan ?"

Park mina terkekeh pelan, dokter cantik itu membalas "betul, kau akan jadi semakin kaya raya"

Jadi lah mereka berdua terkekeh bersama, sesekali melihat ke luar jendela mobil dimana setengah mobil milik yubi ini terendam banjir sampai menutupi seluruh ban. Namun tidak berpengaruh sama sekali, sebab mobil mahal yang sedang ia tumpangi ini memang di design anti badai kiamat sugra.

Setengah jam berada di dalam mobil, akhirnya sampai juga mereka di apartemen tempat tinggal dokter park ini.

"Kau mau mampir dulu, yubi ?"

"Ah tidak usah sampai sini saja ya, aku harus ke klinik ku dulu" ucapnya padahal dalam hati ia akan bertemu dengan jaemin

"Yasudah, hati-hati ya di jalan dan sekali kali terimakasih banyak sayang" ucap dokter park seraya memeluk yubi yang di balas baik oleh wanita itu

Ia menunggu dokter park masuk ke dalam lift yang ada di lobby, ketika ingin melangkah pulang pas sekali pintu lift sebelah yang di masuki dokter park itu terbuka—menampilkan sosok pria tinggi berbadan tegap yang sangat ia kenali keluar dari sana seorang diri.

"J-jungkook ? Sedang apa dia di sini" wanita itu bergumam pelan dan mungkin hanya dia yang bisa mendengarnya

Yubi tak berniat ingin langsung mengikuti, justru ia mengekori jungkook sampai wanita itu terburu-buru menyuruh pak hyunsuk untuk mengekori jungkook dari belakang.

Ciptaran air banjir tak berpengaruh bagi yubi untuk terus menitah pak hyunsuk supirnya itu agar lebih cepat mengekori, padahal dari jenis mobil lebih gesit jungkook ketika melewati banjir sebab pria itu memakai salah satu merk mobil pabrikan Amerika Serikat jeep rubicon.

"Pak, tolong lebih cepat lagi !" Titah yubi

"Baik nyonya, ini sudah semampu saya"

"Haish lebih cepat lagi pak !"

"Siap nyonya"

Yubi semakin tak sabar, hingga kendaraan nya ini ikut berhenti tak jauh dari tempat ia berada dan tunggu—sedang apa jungkook berhenti di pusat perbelanjaan perkakas ? Aneh.

Masih terus mengintai dari kejauhan kini pria itu kembali lagi ke dalam mobil lalu melajukannya dan yubi tentu saja kembali mengikutinya, wanita ini menghafali jalan yang dia tempuh dan ternyata berakhir kembali di apartement yang terletak di Distrik Seocho.

"Nyonya tidak turun ?" Tanya pak hanbin ketika mobil yang mereka tumpangi sampai di depan lobby

"Sebentar pak, aku ingin tau apa yang sedang pria itu lakukan di sini"

My Angel | ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang