29. Ungkapan Cinta

70.7K 5.5K 3.2K
                                    

بسم لله الرحمن الرحيم

"Bidadari dunia itu ada. Dia memang tidak bersayap, tapi dia tetap bidadari karena menutupi auratnya dengan sempurna dan menghiasi dirinya dengan akhlak mulia."

—Arshaka Farzan Ghaziullah El-Zein—

Beberapa menit yang lalu Aliza mendapatkan pesan dari sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit yang lalu Aliza mendapatkan pesan dari sang ayah. Katanya beliau sudah harus masuk pesawat dan tidak bisa aktif sampai tiba di Papua nanti. Aliza pun segera memberi balasan dengan mengatakan agar sang ayah langsung memberi kabar saat tiba nanti.

Kesedihan Aliza semakin terasa saat mendapati whatsapp sang ayah sudah tidak aktif. Namun kehadiran keluarga El-Zein yang masih setia menemani di bandara membuatnya sedikit terhibur. Apalagi Zana yang sedari tadi terus merangkulnya sambil menceritakan hal-hal lucu supaya dirinya terhibur.

"Kak Aliza tau nggak?" celetuk Zana bertanya.

"Nggak tau, kan kamu belum kasih tau," jawab Aliza terkekeh.

Zana ikut terkekeh. "He-he-he, iya juga ya. Yaudah aku kasih tau, Kak. Sini..sini," Zana merapatkan jarak diantara mereka. "Kakak tau nggak, dulu sebelum nikah Kak Farzan punya tipe idaman. Kak Aliza tau nggak gimana tipe idamannya Kak Farzan?" tanya Aliza.

Aliza menggeleng tanda tak tau, "Memangnya tipe idamannya Mas Farzan yang seperti apa, Na?"

"Yang—"

"Na, diem!" cegah Farzan yang tiba-tiba muncul.

Laki-laki itu langsung membekap lisan kembarannya itu. Tapi Zana tak menyerah untuk melepaskan tangan Farzan sambil berusaha berbicara walaupun tak jelas.

"Mas, lepasin. Kasian Zana nggak bisa napas." Aliza turut membantu melepaskan tangan suaminya. Farzanpun menyerah saat diminta sang istri. Entahlah dia tak tega jika mengabaikan perkataan istrinya sesederhana apapun itu. Sekarang Farzan memang sebucin itu.

Zana bernapas lega setelah bebas berkat bantuan Aliza. "Kak tipe idaman Kak Farzan itu yang suka rebahan. Emangnya Kak Aliza suka rebahan ya?"

"Ha?" Aliza terkekeh mendengarnya.

"Eh, nggak, Sayang. Jangan dengerin si Zana. Dia emang suka nggak jelas."

"Dih, sok jaga image di depan istri. Aku ada rekamannya loh. Kak Aliza ini dengerin ya," Zana mulai mengeluarkan HP-nya.

"Coba, Na. Aku pengen denger juga," Aliza begitu antusias.

"Na, jangan aneh-aneh. Mana ada aku ngom–"

"Ya Allah, kalian ini kapan bisa nggak ribut sehari aja, Nak?" Bunda Syafiya geleng-geleng kepala. "Maaf ya, Menantu Bunda yang cantik. Anak-anak Bunda ini memang nggak bisa diem. Hiperaktif banget pokoknya."

Lentera Takdir (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang