"Serius banget, lagi bicarain apa?" tanya Lisa setelah menuruni anak tangga terakhir dan melihat Pramana dan Dista berbincang.
"Bisnis," jawab Pramana saat Lisa bergabung duduk di sampingnya.
"Papah hari ini nginep?" tanya Lisa.
"Papah ada flight jam sebelas ini."
Lisa mengangguk-angguk paham.
"Mau Dista sama Lisa antarin, Pah?" ujar Dista.
"Nggak usah, Dis. Papah diantar sama supir. Kalian juga mau jalan kan? Nggak pa-pa kalau mau jalan sekarang," ujar Pramana paham dengan sepasang anak muda ini.
"Papah paham aja." Lisa menyengir. "Yaudah, yuk, Dis," ujar Lisa.
"Kalau gitu Dista izin bawa Lisa jalan dulu, Pah," ujar Dista yang diangguki Pramana.
"Hati-hati," kata Pramana yang diangguki mereka berdua.
"Lisa sama Dista pamit dulu, Pah," ujar Lisa, lalu ia menyalami Pramana, begitu juga dengan Dista.
"Kita mau ke mana?" tanya Lisa saat Dista sudah menjalankan mobilnya.
"Taman safari mau?" tanya Dista.
"Mau mau mau," jawab Lisa dengan senang.
Dista mengacak rambut Lisa gemas. "Kita sarapan dulu, mau sarapan di mana?" tanya Dista.
"Drive thru aja."
"Without ice cream!" ujar Dista mengingatkan, karena kekasihnya ini selalu memesan es krim kalau sudah memilih drive thru.
"Nggak mau. Harus sama es krim," ujar Lisa.
"Masih pagi, Sayang. Ntar pas baliknya aja," ujar Dista memberi pengertian.
Lisa memanyunkan bibirnya. "Yaudah, iya-iya."
Dista melirik Lisa. "Masih pagi, Sayang. Jangan cemberut gitu."
Lisa menampilkan senyum lebarnya dengan terpaksa. "Ini senyum nih."
Dista mencubit gemas hidung Lisa. "Pacar siapa, sih."
"Pacar Jeno," ujar Lisa.
"Sejak kapan kamu suka boyband korea?" tanya Dista heran, karena sebelumnya Lisa sama sekali tidak tertarik dengan namanya boyband korea, tapi entah kenapa belakangan ini kekasihnya sering banget membagikan salah satu foto member boyband korea yang sekarang menjadi idolnya di story-story sosial media miliknya.
"Sejak aku gabut, dan kamu sibuk sama kerjaan," kata Lisa jujur.
"Tapi, sayangnya Jeno nggak akuin kamu sebagai pacar. Tahu kamu hidup aja enggak," ujar Dista yang membuat Lisa mencubit pinggangnya dengan keras.
"Arghhh, sakit, Lis, sakit!" ringis Dista dengan berusaha tetap fokus dengan setir mobilnya.
"Rasain!" ujar Lisa setelah melepaskan cubitannya. "Namanya juga ngefans. Bodoamat Jeno tahu aku hidup apa enggak!" ujar Lisa kesal.
"Iya-iya," ujar Dista mengalah. "Lain kali kalau mau nyubit jangan pas aku nyetir, ya, Sayang. Bahaya buat kita," kata Dista menasihati dengan pelan.
"Siapa suruh kamu ngeselin," ujar Lisa tak mau kalah.
"Iya, Sayang, iya," kata Dista mengalah lagi berusaha meredam kekesalan Lisa.
"Pesan paket spesial krispy medium, dua. French fries large, chicken nuggets. Sama air mineral, dua," ucap Dista saat mobil mereka berada tepat di samping speaker box tempat pemesanan yang tersedia di drive thru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persist
Teen FictionRelationship goals? Sepertinya itu hanya pandangan orang-orang saja karena kenyataannya enggak ada hubungan yang benar-benar berjalan dengan mulus. Semenjak Dista menjadikan Lisa sebagai kekasihnya. Banyak orang yang mengidam-idam 'kan hubungan sepe...