43. Conggraduation

27 3 1
                                    

Tidaklah mudah Lisa mencapai akhir untuk mendapatkan gelar Dr. di depan namanya, banyak sekali rangkaian yang harus ia ikuti dan jalankan. Tidak hanya tahapannya saja yang banyak, tetapi juga air mata, seluruh pikiran, tenaganya banyak terkuras untuk mendapatkan gelar tersebut.

Kalau diibaratkan seperti perjuangan yang berdarah-darah. Ribuan kali Lisa menyatakan ingin menyerah pada orangtuanya, Dista, Mita, Raka, sampai dengan Rika dan Hana. Tetapi, Lisa merasa beruntung sekali dikelilingi orang yang sangat mendukungnya dikala kakinya hampir tidak bisa melangkah untuk menuntaskan pendidikannya.

Apa yang ia tempuh di dunia pendidikannya selama lebih dari lima tahun, hari ini pembuktian kalau Lisa mampu melewati itu semua. Hari ini ia telah mengucapkan sumpah dokter dengan rasa yang sangat haru di dalam hatinya.

Rasa haru dalam hatinya tertumpah ruah setelah berpelukan dengan Pramana. "Pah... Lisa bisa! Makasih support-nya selama ini, Pah. Thank you so much for everything."

Pramana yang memeluk Lisa juga ikut terharu bahagia atas pencapaian anak satu-satunya. "Anak Papah hebat! Papah bangga banget sama kamu, Lis!"

Puas berpelukan dengan Pramana, Lisa beralih memeluk Helena. "Makasih support-nya selama ini, Mah. Thank you so much for everything."

Helena begitu hangat dan penuh kasih sayang mendekap Lisa. Sangat jarang sekali ia memeluk putrinya, karena kesibukan pekerjaannya yang mengharuskan selalu berpindah-pindah kota bahkan negara. "Mamah bangga banget sama kamu!"

Terkahir ia berpindah memeluk Mita yang juga turut berhadir pada hari berharga ini. Tentu pelukannya dibalas dengan penuh kasih sayang kepada Lisa. "Makasih support-nya selama ini, Bunda. Thank you so much for everything."

"Bunda aja bangga banget lihat kamu, Lis! Apalagi Dista kalau ada di sini."

"Habis ini kita ke tempat Dista ya, Bunda."

Mita mengurai pelukan mereka lalu menatap Lisa dengan penuh kelembutan. "Iya, anak Bunda."

"Wih! Congrats anak cengeng!" ucap Raka yang baru datang dan bergabung.

"Lihat, Bunda! Bang Raka tuh selalu ngatain Lisa!" adu Lisa pada Mita.

"Dasar tukang adu!" cibir Raka.

"Tahu nggak, Lisa pernah bilang gini sama Raka..."

Flashback on Lisa Co-ass

"Bang, Li...sa ra...sanya mau mati! Capek ba...nget," keluh Lisa dengan Raka sambil sesegukan. "Li...sa mau berhenti aja!"

"Mati sana! Biar lo dilempar ke neraka," ujar Raka menanggapinya dengan santai.

"Ini ba...ru Co-ass, Bang. Li...sa nggak sanggup buat UKMPPD."

"Lo yang mau jadi dokter ya, jalanin."

"Su...sah banget, Bang," keluh Lisa terus-terusan yang masih dalam tangisnya yang sesegukan.

"Buktinya lo bisa selesai dalam waktu 3,5 tahun? Jalanin! Nggak bangga sama diri lo nyelesain sarjana kedokteran waktu segitu? Dari sana aja lo udah nunjukin kalau diri lo mampu. Terus co-ass, bentar lagi lo selesai dalam waktu 1,5 tahun. Berhasil kan lo lewatin? Semua yang lo anggap susah, tapi buktinya lo bisa nyelesain semuanya dengan waktu sesingkatnya," kata Raka memberikan sedikit motivasi untuk Lisa terus semangat.

"Ca...pek banget, Bang."

"Satu langkah lagi di UKMPPD buat dapatin gelar di depan nama lo!

Flashback off

"Capek banget, Bang! Mau mati!" ejek Raka menirukan gaya Lisa saat mengeluh.

PersistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang