41. Lisa's New Friends

26 3 3
                                    

"Perkuliahan kali ini saya cukupkan, terima kasih. Sampai berjumpa minggu depan," kata pengajar salah satu mata kuliah yang diikuti Lisa hari ini.

"Mau ikut hangout bareng teman gue nggak, Lis?" tanya Velia pada Lisa yang sedang merapikan bukunya.

"Di mana?"

"Di Sinestesia."

Lisa tampak menimbang-nimbang sebentar, ia melirik jam dinding di kelasnya yang menunjukkan pukul setengah dua siang. "Boleh deh, tapi kayaknya gue nggak bakalan lama."

"Nggak pa-pa. Sekalian tambah-tambah teman kan. Masa udah hampir dua semester, teman lo cuman gue doang." Lisa mengangguki ucapan Velia. Setelah itu mereka berdua beranjak meninggalkan kelas menuju tempat yang di maksudkan.

Hanya menempuh waktu kurang lebih lima menit mereka sampai di Sinestesia menggunakan mobil Velia. Sesampainya di sana mereka sudah disambut lima orang teman Velia yang juga berkuliah di Universitas yang sama, akan tetapi dengan fakultas dan jurusan yang berbeda-beda.

"Hai guys!" kata Velia pada teman-temannya saat ia dan Lisa bergabung. "Kenalin ini teman gue, Lisa."

"Lisa, itu Abel, Gaby, Naka, Arka, dan paling ujung Abim," ujar Velia memperkenalkan teman-temannya sambil menunjuk satu persatu berdasarkan namanya.

Lisa menyunggingkan senyumnya kepada teman-teman Velia. "Salam kenal semuanya."

"Alisa Abqary, right? Dari keluarga Abqary," ujar cowok yang bernama Abim. "Kita pernah ketemu kalau lo ingat di acara ulang tahun saudara Hana."

"Rihana Gredy?" tanya Lisa memastikan yang diangguki Abim. "Ah, iya, gue ingat. Lo pacar sepupunya Hana kan? Pacarnya Lauren?"

"Betul sekali."

"Lo kenapa mau diajak temanan sama Velia," kata salah satu cewek yang bernama Abel.

"Hati-hati lo ketularan gesreknya Velia," kata cewek yang bernama Gaby menimpali.

"Gue anggunlita gini dibilang gesrek," bela Velia.

"Mata lo anggunlita," ujar cowok bernama Arka.

"Nol persen anggun lo," ujar cowok bernama Naka juga ikut menimpali.

"Daripada lo di bully, mending lo pesan aja deh Vel," ujar Abim menengahi.

"Nyuruh-nyuruh aja!" kesal Velia.

"Tinggal lo doang sama Lisa belum pesan, ogeb," ujar Arka.

"Biar gue aja yang pesanin, Vel," kata Lisa.

"Makasih Lisa. Pesanin gue matcha sama spaghetti carbonara."

"Ok, gue pesanin dulu," ujar Lisa, lalu ia beranjak menuju tempat pemesanan.

Sengaja ia menawarkan diri, karena lebih baik dirinya yang memesan daripada ditinggal Velia yang membuat Lisa canggung dengan teman-temannya Velia.

"Lo ada ikut UKM, Lis?" tanya Abel setelah Lisa kembali ke meja mereka.

"Belum ada sih."

"Ntar semester baru ikut english debating aja," ajak Gaby.

"Bau-bau anak UKM promosi," kata Abim.

"Kalian semua pada ikut UKM?" tanya Lisa.

"Cuman si Gaby," sahut Arka dengan pandangan fokus ke layar handphone yang sedang bermain permainan online.

"Yang lain pada malas," ucap Velia.

"Kayak lo paling rajin aja," cibir Naka.

"Velia rajin kok, Ka. Rajin tidur," ujar Abel.

PersistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang