02

332 16 0
                                    

Di tengah hujan berkabut, lampu belakang mobil menjadi kabur dan perlahan menghilang di kejauhan satu per satu.

Zheng Shuyi yang kedinginan dengan lembut mengusap dagunya.

Saat hujan reda, semua undangan yang hadir di pesta jamuan makan sudah pada pulang.

Pelayan dan penjaga pintu memeriksa gedung-gedung sementara staff kebersihan menggosok lantai dengan kain pel mereka. Hembusan angin dingin bertiup dan beberapa daun beterbangan di samping kaki Zheng Shuyi.

Dia membungkus lehernya dengan syal lebih erat. Di malam yang dingin ini, dia tidak yakin apakah kesal karena tidak bisa mewawancarai Shi Yan atau karena Yue Xingzhou masih belum muncul juga.

Akhirnya, ketika jam dinding menunjukkan pukul dua belas, sebuah mobil yang familiar perlahan lewat dan berhenti di depan pintu. Yue Xingzhou segera turun dari mobil.

Sebelum Yue Xingzhou berbicara, Zheng Shuyi sudah belari ke tengah hujan untuk menghampiri dan memeluknya. Sambil memeluknya ia merajuk seperti anak kecil.

"Aku hampir mati kedinginan!"

Yue Xingzhou membawa Zheng Shuyi ke dalam mobil dan dengan lembut membelai rambutnya setelah memasangkan sabuk pengaman padanya. "Maaf, aku tidak bisa melihat jalanan dengan jelas di tengah hujan lebat. Aku salah ambil jalan, akhirnya memakan banyak waktu buat putar balik"

Mendengar suara lembut Yue Xingzhou, perasaan sedih dan duka Zheng Shuyi langsung hilang lalu digantikan oleh rasa bersalah terhadapnya. Dia berkata dengan lembut, "Aku hanya bercanda. Bagaimana pesta ulang tahunmu? Apakah menyenangkan?"

Yue Xingzhou meraih stir dan menghela napas panjang, "apanya yang menyenangkan? tidak ada pacar yang menemaniku"

"Maafkan aku" Zheng Shuyi menatapnya sambil tersenyum tipis, "Siapa teman yang menemanimu untuk merayakan hari ulang tahun?"

Yue Xingzhou membuka mulutnya untuk menjawab, namun saat hendak berbicara, Zheng Shuyi memotong lebih dulu, "Xu Feng?"

"Ya."

Xu Feng adalah teman sekamar Yue Xingzhou di asrama kampus. Setelah lulus, mereka tetap berteman dan menjalin komunikasi yang baik.

"Dia semakin hari semakin berantakan," kata Zheng Shuyi.

"Hah?" Yue Xingzhou meliriknya dengan sangat cepat, "Apa maksudmu?"

"Aku pikir dia adalah orang yang sangat jujur. Kapan dia mulai menggunakan parfum?" Zheng Shuyi mencondongkan tubuh ke arah Yue Xingzhou dan mengendus beberapa kali, "Aromanya sangat harum, lain kali coba tanyakan padanya parfum apa yang dia pakai. Menurutku aroma ini juga cocok untukku."

"Oke." Yue Xingzhou mengangguk lalu mengganti topik pembicaraan, "Bagaimana wawancaramu hari ini?"

Di depan pacarnya, Zheng Shuyi tidak bisa menahan diri lagi. Dia melampiaskan kekesalannya, "Dia sangat buruk. Kami sudah sepakat dengan jadwal wawancaranya, tapi dibatalkan. Aku menunggu begitu lama tapi pada akhirnya tetap tidak bisa bertemu dengannya."

"Jangan marah," Yue Xingzhou menggunakan salah satu tangannya untuk membelai rambut Zheng Shuyi lagi, "Inilah hidup, jangan merendahkan dirimu ke standar yang sama dengan mereka."

"Hei," Zheng Shuyi memegangi rambutnya dan bertanya dengan sedikit tidak senang, "Kenapa hari ini kau selalu menyentuh rambutku? agak menjengkelkan"

--

Sampai di rumah, Zheng Shuyi tidak punya tenaga untuk mandi. Dia bahkan tidak membersihkan riasan diwajahnya, setelah melepaskan high heels-nya lalu tiduran ke sofa. Kelopak matanya perlahan tertutup.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang