06-1

221 7 0
                                    

Marquez pernah berkata "ketika seorang wanita memutuskan untuk tidur dengan seorang pria, tidak ada tembok yang tidak akan ia panjat, tidak ada benteng yang tidak akan ia hancurkan, tidak ada pertimbangan moral yang tidak akan ia abaikan hingga ke akar-akarnya: tidak ada Tuhan yang perlu ditakuti"

Apakah Zheng Shuyi berhadapan dengan tembok besi, lautan api, atau murka Tuhan?

TIDAK! Ini hanyalah penolakan kecil dari Shi Yan.

Jadi, tidak ada masalah sama sekali.

Zheng Shuyi menutup matanya dan menarik napas. Mencoba menenangkan pikirannya, lalu berjalan keluar.

setelah membuka pintu ruang ganti, dia berada di lapangan yang luas. Rerumputan berayun bebas tertiup angin sepoi-sepoi, dan beberapa kuda dengan santai bermain-main.

Zheng Shuyi mengancing bajunya lalu melihat ke langit. Awan sudah mulai menutupi sinar matahari yang hampir terbenam di bawah cakrawala yang membuat warna langit menjadi keemasan.

Di bawah langit keemasan, Shi Yan berdiri di samping seekor kuda merah agak cokelatan. Setelan berkudanya sangat rapi, dan bulu kudanya memantulkan cahaya lembut seperti satin.

Pemandangan yang menenangkan ini bagaikan lukisan yang indah dalam bentuk dan warna yang ideal.

Zheng Shuyi tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pemandangan ini.

"Sudah siap?" Guan Xiangcheng berjalan membawa seekor kuda. Salah satu lengannya bersandar pada pelana kuda, dan dia melihat ke arah Zheng Shuyi, "Kuda ini cocok untukmu."

Setelah mengatakan itu, dia menepuk kudanya dan melambai ke Shi Yan.

Jarak Shi Yan tidak jauh, jadi Shi Yan bisa melihat semuanya.

Shi Yan segera melepaskan tali kendali kudanya dan berjalan ke arah mereka.

Saat Shi Yan mendekat, Guan Xiangcheng berkata, "Kuda ini yang paling jinak di antara semuanya. Shi Yan akan mengajarimu cara menungganginya."

Hah?

Zheng Shuyi langsung melihat ke arah Shi Yan.

Shi Yan berhenti berjalan lalu memperbaiki sarung tangannya.

Guan Xiangcheng berbalik lalu pergi setelah selesai berbicara. Tidak lama kemudian Zheng Shuyi mendengar suara kuda yang berlari kencang meninggalkan mereka berdua.

Sambil mengenakan sarung tangannya, Shi Yan berjalan mendekati kudanya, dia hanya diam berdiri di sana sambil merapikan surai kudanya tanpa ada tanda-tanda untuk bergerak.

Zheng Shuyi sudah mengetahui hubungan antara Shi Yan dan Guan Xiangcheng saat mereka mengobrol sebelumnya.

Mereka tidak ada hubungan keluarga, Guan Xiangcheng dan ayah Shi Yan berteman baik. Jadi hari ini, Shi Yan datang ke sini hanya untuk menghabiskan waktu bersamanya.

Orang yang sesibuk Shi Yan mau bersedia meluangkan begitu banyak waktunya untuk bersama Guan Xiangcheng, terlihat jelas betapa pentingnya Guan Xiangcheng bagi Shi Yan.

Itu bukan karena ada hubungan keluarga tetapi lebih ke rasa hormat, jadi dalam situasi ini, Shi Yan tidak akan melakukan apa pun yang tidak pada tempatnya.

Zheng Shuyi sedikit berbatuk.

Shi Yan mendongak.

"Tn. Shi," Zheng Shuyi dengan gugup tersenyum dan menatap Shi Yan, "Bisakah kamu mengajariku?"

"Tentu."

Entah kenapa, nada suaranya membuat Zheng Shuyi merasa tidak aman.

Mungkin itu hanya perasaan Zheng Shuyi saja.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang