22-1

228 10 0
                                    

Tidak ada seorang pun yang membantah apa yang dikatakan Zheng Shuyi.

Selain itu, semenjak Zheng Shuyi bekerja di 'Finance Weekly', meski di luar jam kerja, banyak rekannya yang melihat beberapa CEO dan eksekutif perusahaan keuangan tanpa malu-malu selalu menyambutnya dengan baik.

Pernah ada yang membawa bunga mawar ke kantor untuknya setiap hari selama dua bulan berturut-turut. Dari situ, dapat dikatakan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar hubungan kerja.

Setelah kabar putus dirinya tersebar, beberapa rekan pria di kantor seolah-olah sudah menunggu kesempatan ini sejak lama.

Xu Yuling juga pernah menyaksikan semua hal ini sebelumnya, jadi ia tidak bisa menjawab apa pun pada Zheng Shuyi. Wajahnya berubah dari pucat menjadi biru, lalu biru menjadi pucat.

Ada empat atau lima orang di dekat mereka, dan meskipun mereka berusaha menghindari kontak mata dengan Xu Yuling, semuanya hanya mendengarkan dan tidak ada yang mencoba melerai mereka berdua.

Suasana menjadi sangat kaku, dan bahkan udara pun merasa malu melihat Xu Yuling.

Hingga... suara "krek" memecah kesunyian.

Qin Shiyue yang memegang sepotong coklat di tangannya dan memandang Xu Yuling sambil tersenyum, "Apa kamu mau coklat untuk menenangkan hatimu? Ini manis sekali"

Mata dingin Xu Yuling segera menoleh ke arahnya. Di bawah bulu matanya yang panjang, dia menatap Qin Shiyue dengan tatapan mematikan.

Tiba-tiba, Tang Yi keluar dari kantornya dan melihat ke arah mereka.

Tang Yi yang baru saja berselisih dengan Xu Yuling, juga ikut marah. Tang Yi berkata dengan keras, "Apa yang kalian lakukan? Rapat akan segera dimulai!"

Semua orang yang berkerumun perlahan pergi. Zheng Shuyi adalah orang kedua yang ikut keluar. Mendengar suara ketukan high heels dari langkah kaki Zheng Shuyi, Xu Yuling merasa saraf di pelipisnya seperti mau putus.

Hari senin diadakan rapat rutin untuk membuat laporan dan rencana kerja.

Yang menjadi pembicara utama adalah semua pimpinan redaksi dari masing-masing departemen.

Di ruang rapat ini, tidak ada ekspresi apapun di wajah Tang Yi, Xu Yuling memasang ekspresi sedang ingin bermusuhan, dan ekspresi wajah Zheng Shuyi cemberut, membuat suasana rapat menjadi lebih kaku dari sebelumnya.

Rapat itu berasa seperti setahun lamanya, dan tidak ada yang berani bercanda atau mengobrol.

Usai rapat, semua orang segera mengemasi laptopnya dan pergi.

Xu Yuling adalah orang terakhir yang keluar. Begitu mendongak, ia melihat punggung Zheng Shuyi. Dia berhenti berjalan dan mencoba menenangkan amarahnya yang tak terkendali.

Dua orang yang berteman baik dengannya datang untuk menghiburnya.

――" Huh, jangan pedulikan dia. Kau tahu Tang Yi lebih menyukainya. Yang penting kerja kita sudah benar, itu sudah lebih dari cukup."

――"Ya ya, kenapa capek-capek marah? Marah hanya akan berdampak buruk bagi kesehatanmu"

――"Mungkin karena baru putus, jadi suasana hatinya juga buruk. Kau tidak perlu ambil pusing"

Xu Yuling terengah-engah. Dia melirik punggung Zheng Shuyi dan tiba-tiba memikirkan sesuatu sambil terkekeh.

"Cantik sih, tapi diputusin juga"

--

Sore berlalu dalam sekejap. Dengan sisa waktu sekitar sepuluh menit lagi, suasana di kantor akhirnya sedikit santai.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang