32

247 11 1
                                    

Kenapa... Shi Yan tersenyum lagi?

Zheng Shuyi secara tidak sengaja melihat sekilas ekspresi Shi Yan. Shi Yan seolah-olah sedang menelanjanginya dengan tatapannya, dan berhasil membongkar semua rahasia tersembunyi yang ada di pikiran Zheng Shuyi.

"Oh?" Shi Yan menatapnya dan mengangkat alisnya sedikit, "Bertemu dengan teman lama?"

Zheng Shuyi tidak sengaja menyentuh ujung hidungnya karena merasa bersalah, dan menjawab datar, "Ya..."

Shi Yan mengangguk, dan berkata dengan nada lembut, "Oh, kukira kau baru pulang dari kencan buta"

Sudah kuduga.

Ada apa dengan pria ini? Bagaimana dia bisa tahu?

Zheng Shuyi melihat Shi Yan tampak sedikit marah.

"Kencan buta apaan? Buat apa aku harus pergi kencan buta? Kau pasti bercanda," jawab Zheng Shuyi, "Bukankah ini akhir pekan? Aku baru saja pergi bertemu dengan beberapa teman lamaku"

Shi Yan tidak melanjutkan pembicaraan, dia hanya menatapnya.

Seolah Shi Yan sedang menunggunya untuk mengaku apa yang sebenarnya dia lakukan.

Untuk beberapa saat, Shi Yan yang berada di depannya hanya menggerakkan matanya, dia sama sekali tidak menggerakkan mulutnya.

"Teman lama," akhirnya Shi Yan berkata dengan nada dingin lagi, "Sepertinya kau punya banyak waktu senggang"

"..."

Saat Shi Yan mengatakan itu, Zheng Shuyi menjadi agak marah.

Jika yang mengatakan itu orang lain, Zheng Shuyi pasti akan menoleh lalu pergi.

Tapi orang yang mengatakannya adalah Shi Yan.

Orang seperti apa Shi Yan?

Shi Yan adalah orang yang tidak pernah berbicara dengan normal.

Kata-katanya harus dipahami secara terbalik.

Jadi setelah memikirkannya, amarah di hati Zheng Shuyi sedikit mereda.

Shi Yan saat ini hanya sedang marah.

Dan cemburu.

Memikirkan hal itu, Zheng Shuyi mengangkat kepalanya, dia ingin tertawa, tetapi memaksakan dirinya untuk menahannya. Dia melanjutkan, "Aku memang punya banyak waktu senggang, tidak ada seorang pun di sini yang mau menemaniku."

Dia memandang Shi Yan. Lampu yang berkedip-kedip di mata Zheng Shuyi bersinar seolah-olah mencoba untuk berbicara.

Zheng Shuyi sangat ingin menyampaikan maksudnya melalui matanya.

Namun tiba-tiba ponselnya berdering memecah suasana.

Ponsenya berdering untuk beberapa saat.

Shi Yan menunduk, menatap ponsel yang dipegang Zheng Shuyi, lalu memalingkan wajahnya dan berkata, "Angkat."

Telepon itu dari salon kecantikan langganan Zheng Shuyi.

"Nona Zheng Shuyi, selamat malam. Ini dari salon kecantikan Mancarina. Dalam rangka ulang tahun salon kami, kami mengadakan event sebagai ucapan terima kasih buat pelanggan setia kami. Anda secara khusus berkesempatan untuk mendapat produk anti-penuaan secara cuma-cuma. Dan selama acara, anda juga dapat merasakan pengalaman mesoterapi terbaru."

Zheng Shuyi menjawab "oke", dan pihak lain melanjutkan, "Kami ingin tahu apakah anda punya waktu untuk menghadirinya?"

"Besok..."

Zheng Shuyi mengangkat matanya dan menatap Shi Yan, lalu menjawab, "Aku tidak ada kegiatan besok, lagipula waktu senggangku juga sangat banyak, aku seharusnya bisa hadir"

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang