24

245 13 0
                                    

Di ruang makan kecil dan nyaman, hanya lampu lantai yang dinyalakan.

Zheng Shuyi duduk di dekat meja, menatap mie udang panas yang mengepul di depannya.

Lalu, dia tiba-tiba mulai tertawa.

Depresi yang dia alami setelah bertemu Yue Xingzhou langsung hilang, digantikan oleh kebahagian yang tak terhingga.

Apa ini semangkuk mie?

Tidak! ini! adalah! kebaikan! Shi! Yan!

Tentu akan lebih sempurna tanpa daun bawang.

Perut Zheng Shuyi keroncongan, tapi masih bisa menahan rasa laparnya untuk menyisihkan daun bawang satu per satu.

Setelah dua gigitan, tangannya berhenti. Dia hampir melupakan hal yang paling penting.

Dia meletakkan sumpitnya dan mengambil foto untuk dikirim ke Shi Yan.

Zheng Shuyi: Terima kasih bos atas cintamu.

Setelah mengirimkannya, Zheng Shuyi tiba-tiba memikirkan sesuatu lalu buru-buru menarik kembali pesan itu, kemudian dia meng-edit-nya.

Zheng Shuyi: Terima kasih bos sudah mengasihaniku.

Zheng Shuyi: Akan ku makan sekarang~

Zheng Shuyi:

Hari sudah sangat larut bahkan angin pun seperti sudah tertidur. Ruang belajar begitu sunyi seolah waktu berhenti.

――Jika saja ponselnya tidak bergetar terus-menerus.

Shi Yan bersandar di kursi, melepas kacamata, mengusap pangkal hidungnya, dan menatap ponselnya.

Di layar, pesan Zheng Shuyi terus bermunculan.

Dia mengangkat ponsel dan membuka kiriman foto darinya.

Di bawah cahaya redup, ada taplak meja kotak-kotak di bawah mangkuk dan beberapa bunga di sampingnya.

Ya seperti tatanan meja cewek pada umumnya.

Shi Yan: Tidak suka daun bawang?

Zheng Shuyi tertegun sejenak. Kok dia bisa tahu?

Zheng Shuyi melihat foto itu lagi. Ternyata ada daun bawang di atas tissue, dia tidak sengaja memilih foto itu saat mengirimkannya.

Ada ledakan kebahagiaan lagi di hatinya.

Jadi Shi Yan adalah orang yang sangat peka terhadap hal sekecil apapun.

Zheng Shuyi: Aku tidak suka daun bawang.

Zheng Shuyi: Aku sudah bilang saat memesannya, kau tidak dengar?

Shi Yan terdiam beberapa saat. sedang 'mengetik' muncul, tetapi tidak ada pesan lagi yang masuk.

Zheng Shuyi tiba-tiba merasa dirinya pasti melakukan kesalahan lagi.

Apakah Shi Yan tiba-tiba nge-bossy, dan memaksaku untuk memakan daun bawang ini?

Zheng Shuyi tiba-tiba menertawakan pemikirannya yang tak masuk akal itu.

Setelah melihat jawaban Shi Yan, dia tersenyum bahagia.

Shi Yan: terlalu pemilih

Zheng Shuyi: ada yang salah?

Zheng Shuyi berpikir sejenak, dan alih-alih mengetik, dia malah mulai mengirim pesan suara.

"Orang tuaku tidak terlalu peduli padaku, tapi kau sangat peduli~"

Tidak ada balasan dari Shi Yan, dia mengirim lagi.

"Apa kau juga begitu peduli dengan mantanmu sebelumnya?"

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang