14-2

202 10 0
                                    

Esoknya semua orang dapat merasakan suasana hati Zheng Shuyi sedang tidak baik.

Lebih spesifiknya, dia tampak dingin saat berada di ruang meeting, di pantry, bahkan di toilet juga. Dia terlihat seperti sedang menyelesaikan tugas penelitian ilmiah yang membosankan.

Pada rapat mingguan di sore hari, semua tim diwajibkan untuk hadir, karena pimpinan redaksi ingin membicarakan hal penting.

Wawancara Zheng Shuyi dengan Shi Yan telah dipublikasikan. Penjualannya meningkat dua kali lipat dan jumlah penayangan versi elektroniknya juga meroket.

Isi artikelnya sangat spesifik, tepat, dan informasi yang diberikan semuanya penting, sehingga artikel itu mendapat ulasan yang bagus.

Ada tepuk tangan yang meriah di ruang rapat, tidak tahu apa mereka benar-benar ikut senang atas pencapaian Zheng Shuyi atau tidak, setidaknya di wajah mereka menunjukkan kebahagiaan.

Tapi senyuman di wajah Zheng Shuyi tidak menunjukkan tanda-tanda kebahagiaan.

Pada jam sibuk kerja seperti ini, selain rekan-rekan yang sering dia ajak bicara, seperti biasa, tidak ada seorang pun yang peduli dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Hanya Qin Shiyue, yang duduk di sampingnya, samar-samar mendengar suara dari sendok dan cangkir, ia melihat Zheng Shuyi sedang menyeduh kopi.

Qin Shiyue mendengar Zheng Shuyi berguman, tapi tidak ada kata "Shi Yan" yang keluar dari mulutnya.

Jujur, Qin Shiyue juga sedikit terkejut.

Qin Shiyue tidak menyangka pamannya begitu protektif padanya, apa paman melakukan sesuatu yang membuat Zheng Shuyi sangat membencinya?

Qin Shiyue sedikit mengernyit.

Apa tindakan paman terlalu berlebihan?

Namun, memang ada beberapa orang terlalu sensitif secara emosional atau yang hanya ingin mencari masalah.

Sore harinya, saat Kong Nan ada jadwal wawancara di luar, Xu Yuling berjalan ke arah Zheng Shuyi lalu duduk di kursi Kong Nan.

"Shuyi, ada apa denganmu hari ini?"

"Kenapa kau terlihat tidak bahagia?"

"Kau seharusnya bahagia setelah menulis artikel sebagus itu."

"Ayo makan malam bersama untuk merayakannya"

Suara Xu Yuling tidak kuat dan tidak pelan juga. Meskipun demikian Qin Shiyue dapat mendengarnya dengan jelas. Zheng Shuyi tidak menanggapi Xu Yuling, ia masih sibuk mengetik seolah-olah tidak mendengar semua perkataannya.

Xu Yuling tampak sedikit kesal lalu melanjutkan, "Ku dengar kau putus dengan pacarmu, apa suasana hatimu buruk karena itu?"

Sebenarnya Zheng Shuyi tidak menyembunyikan putusnya hubungan mereka. Karena beberapa rekannya sudah pernah bertanya setelah tidak pernah lagi melihat Yue Xingzhou datang untuk menjemputnya.

Jadi fakta bahwa dia putus bukanlah rahasia lagi.

Tidak heran jika Xu Yuling juga mengetahuinya.

Tapi Zheng Shuyi terus mengabaikan Xu Yuling.

Qin Shiyue yang awalnya fokus bermain HP, setelah mendengar Xu Yuling, dia sedikit mencibir.

Meskipun Qin Shiyue kesal karena pernah diabaikan Zheng Shuyi, tetapi setelah melihat Xu Yuling juga ikut diabaikan, ia merasa geli sendiri.

Karena kesabarannya sudah hilang, Xu Yuling kemudian mengetuk meja Zheng Shuyi dengan keras.

"Zheng Shuyi, aku sedang berbicara denganmu."

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang