28

235 11 0
                                    

Sambil menunggu, Zheng Shuyi memegang ponsel erat-erat dan terus-menerus melirik ke layar.

Setelah sekian lama, Shi Yan akhirnya memberikan balasan.

Shi Yan: Salah paham?

Zheng Shuyi menarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya.

Zheng Shuyi: Lupakan saja.

Shi Yan: Apa maksudmu? Tadinya kau mau bilang apa?

Shi Yan: Tolong dijelaskan.

Bi Ruoshan yang sedang membuka cemilan, memberikan segenggam penuh kepada Zheng Shuyi. Dia berkata sambil mengunyah, "Coba tebak apa yang dilakukan bosku? Dia lempar tanggung jawab kepadaku".

Zheng Shuyi sama sekali tidak memperhatikan perkataan Bi Ruoshan. Dia menggenggam erat ponselnya sambil mengertakkan gigi.

Ada apa dengan jari-jariku?

Kenapa aku mengetik kalimat itu?

Aku harus pura-pura tidak terjadi apa-apa.

Zheng Shuyi: Anggap saja aku tidak mengatakan apa-apa, selamat tahun baru.

"Konyol sekali, kenapa aku yang harus bertanggung jawab?" Bi Ruoshan tidak menyadari bahwa dirinya sedang berbicara sendiri, nadanya masih cukup bersemangat. "Lagi pula, aku tidak butuh pekerjaan itu, aku bisa berjualan apapun untuk menghidupi diriku. Aku akan kirim surat pengunduran diri ke email bosku. Dia pikir aku takut padanya?"

Dua pesan datang lagi. Zheng Shuyi melihatnya dan kemudian matanya membeku.

Setelah lama tidak ada respon dari Zheng Shuyi, Bi Ruoshan melirik ke arah Zheng Shuyi. Tanpa perlu melihat ponsel Zheng Shuyi, Bi Ruoshan bisa menebak apa yang sedang terjadi.

Bi Ruoshan tiba-tiba merasa orang yang ada di depannya terlihat seperti tidak memiliki semangat hidup.

Bi Ruoshan melemparkan cemilan di tangannya ke samping lalu bangkit. "Aku mandi dulu!"

Shi Yan: Cepatlah

Shi Yan: Aku akan menidurkanmu jika tidak memberitahuku.

Zheng Shuyi melihat dua pesan itu. Tangannya gemetar dan pipinya perlahan memerah.

Shi Yan! Punya! Tujuan! Mengatakan! Itu! Dia Sengaja!

Dia berpura-pura tidak mengerti.

Beberapa orang akan mendapat petunjuk setelah membaca semua bab yang ada di buku. Shi Yan sebaliknya, dia sudah dapat petunjuk hanya dengan membaca tiga bab saja.

Zheng Shuyi: Sudah kubilang lupakan saja, kau sangat menyebalkan.

Zheng Shuyi: Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya memastikan supaya kau tidak terlalu banyak berpikir.

Zheng Shuyi: Sampai jumpa, aku mau tidur sekarang!

Dia melempar ponsel, mengambil bantal, dan berbaring di sofa.

Pertunjukan kembang api di luar jendela telah berakhir, namun langit malam masih diterangi oleh semua lampu.

Zheng Shuyi membuka matanya lebar-lebar. Dia menatap bulan yang tergantung di langit dan bisa merasakan telinganya sangat panas.

Awan berkabut kadang-kadang menghalangi cahaya bulan.

Setelah perayaan tahun baru, kota ini akhirnya kembali damai seperti biasanya.

Bisa dilihat dari rumah Shi Yan, di kejauhan ada sungai yang bersinar karena pantulan gelombang cahaya.

Shi Yan menyandarkan kaki di bangku dengan mata terpejam; wine membuat dirinya sedikit mabuk.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang