48

328 12 2
                                    

"Hah?"

Zheng Shuyi menatap Shi Yan, mencoba mengingat kembali, "Apa... itu... sudah lama sekali?"

Mata Zheng Shuyi berputar-putar saat bergumam pada dirinya sendiri, "Mungkinkah saat aku masih kuliah? Tidak mungkin lebih awal dari itu kan? Karena aku datang ke Kota Jiang saat kuliah"

Shi Yan menjentikkan punggung tangannya ke arah Zheng Shuyi.

Zheng Shuyi kembali sadar, "Apa?"

"Pulanglah"

Shi Yan perlahan menutup jendela mobil.

Zheng Shuyi menekan jendela mobil dan berkata, "Katakan padaku, aku tidak ingat."

Mendengar kata-kata "Aku tidak ingat" membuat Shi Yan merasa seperti lelucon jika menceritakannya saat ini.

Shi Yan melepaskan jari Zheng Shuyi satu per satu dari jendela mobil.

"Jika kau tidak bisa mengingatnya, jangan terlalu dipikirkan"

--

Meskipun Shi Yan sepertinya tidak ingin melanjutkan topik ini, Zheng Shuyi masih memikirkan pertanyaan itu di sepanjang jalan menuju apartemennya, dia duduk di samping tempat tidur sambil mencoba mengingat-ingat kembali.

Jika dia pernah melihat Shi Yan sebelumnya, dia pasti akan mengingatnya dengan jelas.

Tapi karena Shi Yan menolak memberitahunya, dia juga tidak bisa memaksa Shi Yan untuk membuka mulutnya.

Zheng Shuyi berbaring di tempat tidurnya dan menatap langit-langit. Tampak cahaya dari lampu kristal menerangi partikel debu yang menari-nari dengan gembira di dalam ruangan.

Zheng Shuyi memperhatikannya, sudut mulutnya tiba-tiba melengkung. Kemudian dia bangun dan berjalan menuju dapur dengan cepat.

Meskipun dapur Zheng Shuyi lengkap dengan peralatan masak, tapi ia jarang memasak. Yang ada hanya makanan instan di kulkas, dan sekantong beras di lemari yang sama sekali belum pernah dibuka.

Entah kenapa, sejak pulang dari rumah sakit, ia merasa dirinya tidak sakit lagi.

Suhu tubuhnya sudah turun tanpa ia sadari, dan tubuhnya terasa lebih ringan. Bahkan semangkuk bubur nasi tanpa bumbu pun terasa nikmat.

Setelah makan dia berjalan-jalan di ruang tamu, ia merasa dirinya sudah punya energi untuk pergi ke kantor.

Namun......

Saat duduk dan meregangkan kakinya di sofa, tiba-tiba dia merasa lelah lagi.

Dia hanya ingin berbaring lagi di rumah dan tidak memikirkan apapun. Dengan begitu ia bisa menikmati udara segar setelah hujan.

--

Sekitar pukul lima sore, Qin Shiyue mengirim pesan: Apa kau sudah baikan?

Zheng Shuyi berbalik lalu bersandar di tempat tidur, dia membalas pesan sambil menyilangkan kakinya.

Zheng Shuyi: Aku sudah sembuh.

Zheng Shuyi: Terima kasih atas bantuanmu hari ini.

Qin Shiyue: Hah?

Qin Shiyue: Terima kasih untuk apa?

Zheng Shuyi: Um... maksudku terima kasih atas perhatianmu.

Qin Shiyue: Sama-sama, kau sedang apa sekarang?

Zheng Shuyi: Hanya istirahat.

Qin Shiyue: Lalu kapan kau akan membantuku?

Zheng Shuyi tiba-tiba teringat apa yang dia janjikan sebelumnya, lalu segera membuka daftar kontak temannya untuk mencari Yu You.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang