09-1

200 6 0
                                    

Zheng Shuyi merasa menyalin dan memilah apa yang ada di dalam rekaman adalah pekerjaan yang gampang, gak mesti lulus sarjana, semua orang pasti bisa mengerjakannya.

Jadi dia tidak mengamati dan mengawasi Qin Shiyue saat bekerja. Zheng Shuyi sibuk mengerjakan draft wawancara Shi Yan, masih banyak yang perlu untuk diperbaiki dan ditambahkan, padahal batas tenggat waktunya sudah semakin dekat.

Sejak Zheng Shuyi bekerja disini, dia tidak pernah menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan satu draft.

Itu bukan karena dia asal-asalan dalam bekerja. Dia mampu mengatur waktu dengan cepat dan tepat dalam menangani dan menganalisa setiap pekerjaannya. Oleh karena itu, dia sering ada waktu untuk bersantai juga.

Namun draft kali ini benar-benar butuh konsentrasi dan analisa yang lebih ekstra dalam mengerjakannya.

Zheng Shuyi merasa ini sangat melelahkan baginya.

Shi Yan memberikan banyak informasi dalam wawancaranya, jika Zheng Shuyi mencoba menghapus sebagian informasi dari Shi Yan, maka kontennya menjadi kurang logis dan tidak masuk akal. Oleh karena itu, dia harus ekstra hati-hati dalam mempertimbangkan dan memilih kata tepat apa yang akan dituliskan di dalam artikelnya.

Agar konsentrasi Zheng Shuyi tidak terganggu, dia memakai earbud peredam suara, sehingga dia tidak bisa mendengar suara-suara dari sekelilingnya.

Karena banyak staff beristirahat setelah jam makan siang, lampu di dalam kantor diredupkan.

Qin Shiyue mendengarkan rekaman selama setengah jam dan hanya berhasil menulis tiga kalimat di draftnya. Di awal dia masih bisa menebak dan memahami secara teknis, tapi tak lama kemudian dia sama sekali tidak mengerti apapun.

Dia melihat sekelilingnya, lalu menggeser kursinya, berusaha untuk bertanya kepada Zheng Shuyi.

Dia mendekat ke Zheng Shuyi dan berbisik, "Kak Shuyi"

Tak ada jawaban.

Qin Shiyue tarik napas dan sedikit mengencangkan suaranya, "Kak Zheng Shuyi?"

Zheng Shuyi bahkan tidak berkedip.

Bisa dibilang sejak kecil, Qin Shiyue belum pernah menerima respon sedingin ini sebelumnya.

Qin Shiyue duduk kembali, memasukkan earbud ke dalam tasnya, dan bersiap untuk pulang.

Namun saat Qin Shiyue mau mematikan komputer, dia berhenti, memejamkan mata, dan menarik napas dalam-dalam dua kali.

Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.

--

Zheng Shuyi benar-benar fokus dalam pekerjaannya. Ketika mengangkat kepalanya, dia melihat jam sudah menunjukkan pukul 18:15.

Jam pulang kerja adalah pukul 18:00, namun jarang ada staff yang bisa pulang kerja tepat waktu akhir-akhir ini.

Lagipula, dia sudah memutuskan untuk lembur. Suasana di sekelilingnya sudah tidak hening lagi, ada banyak staff saling ngobrol.

Zheng Shuyi samar-samar mendengar mereka bercerita tentang anak magang, dan tanpa sadar dia menoleh ke meja di sampingnya.

- Kosong, tidak ada orang.

Kursi sudah di bawah meja, komputer mati, bahkan atas meja sudah rapi dibersihkan.

Sepertinya Qin Shiyue adalah gadis yang rapi dan suka kebersihan.

Tapi sepertinya dia tidak terlalu suka bekerja :)

Zheng Shuyi termenung.

Baru hari pertama sudah seperti ini, bagaimana hari-hari berikutnya nanti...

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang