23

255 16 0
                                    

Alasan Xu Yuling sulit mempercayai apa yang dilihatnya adalah karena pengetahuannya yang terbatas tentang Shi Yan. Sikap yang Shi Yan tunjukkan sebelumnya tidak sesuai dengan apa yang disaksikan matanya.

Sebelum Xu Yuling mewawancarai Shi Yan, ia sebenarnya sangat gugup dan terus-menerus menyemangati dirinya sendiri.

Namun ternyata Shi Yan sama sekali tidak peduli siapa jurnalis yang dikirim untuk mewawancarainya.

Dan ada satu hal lagi yang juga tidak dipedulikan oleh Shi Yan.

Meskipun seluruh proses wawancara tampaknya berjalan lancar, Xu Yuling tetap merasa tertekan selama proses wawancara.

Xu Yuling tahu bahwa Shi Yan sepertinya tidak puas dengan kemampuan wawancaranya, namun ketidakpuasannya hanya terlihat pada sikapnya yang dingin dan santai, tidak lebih dari itu.

Contohnya, Xu Yuling sadar melakukan kesalahan saat mengajukan pertanyaan. Karena khawatir, Xu Yuling terus mengamatinya, dia takut Shi Yan akan menunjukkan ekspresi kekecewaan yang luar biasa.

Tanpa diduga, Shi Yan tidak berkomentar sama sekali, dan mengabaikannya begitu saja.

Xu Yuling bisa mempelajari kata dan ekspresi seseorang. Dia tahu dengan jelas bahwa Shi Yan tidak membenci dirinya, Shi Yan memang sama sekali tidak peduli dengan wawancara itu.

Xu Yuling yang masih berdiri di lobi jelas melihat Shi Yan sedang duduk berdampingan dengan Zheng Shuyi di dalam mobil.

Sorot mata Shi Yan tampak berbeda ketika melihat Zheng Shuyi, tidak sama dengan apa yang Xu Yuling lihat saat mewawancarai dirinya.

Lalu Xu Yuling teringat apa yang dikatakan Zheng Shuyi. Xu Yuling tiba-tiba merasakan hawa dingin di punggungnya.

--

"Haaachii!"

Di dalam mobil ber-AC, Zheng Shuyi bersin.

Dia menutup mulut dengan lengannya dan bergumam, "Siapa yang mengutukku di belakang?"

Tidak ada yang menjawab, seolah-olah Zheng Shuyi sedang berbicara sendiri.

Setelah Zheng Shuyi mengatasi kecanggungannya, tidak ada yang bisa ia lakukan lagi dan penciumannya menjadi sensitif.

Di dalam mobil, aroma manis egg tart dari kursi belakang tercium sampai depan.

Zheng Shuyi perlahan menoleh dan meliriknya.

Pada saat menoleh ke belakang, Shi Yan sedang menatapnya.

Keduanya saling memandang, dan tak satu pun dari mereka berbicara.

Sesaat kemudian, Shi Yan menoleh dan melihat persimpangan di depan dan bertanya, "Mau makan apa?"

Zheng Shuyi tersenyum, mengusap syalnya, dan dengan lembut menunjuk, "maju lagi, lalu belok kanan"

--

"Nine Flavours" adalah restoran mie yang buka 24 jam.

Letaknya jauh di dalam gang dan bangunannya direnovasi dari rumah tua. Lingkungannya sederhana tapi bersih dan elegan.

Mie udang adalah salah satu menu khasnya dan sangat enak. Dengan sekali gigitan, seseorang bisa merasakan hidup mereka penuh dengan kenikmatan.

Entah kenapa, rasa ini sering muncul tengah malam di benak Zheng Shuyi, bahkan di dalam mimpinya pun dia sangat menikmatinya.

Sudah hampir jam sebelas malam, dan masih ada tujuh atau delapan orang yang mengantri.

Setelah mereka duduk dan menunggu beberapa saat, akhirnya semangkuk mie panas disajikan.

Accidental Love / Only For Love (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang