13:Book?

2.3K 89 2
                                    


Dunk melihat berita yang sangat hangat di perbincangkan itu. Bahkan berita itu terus muncul di sosmed mana pun. Ya kecelakaan pesawat yang di tumpangi Book.

Dunk mengernyitkan dahinya. Perasaan khawatir dan panik menghampiri dirinya.

"Book berada di pesawat itu??", gumam nya.

Perlahan air mata Dunk mulai turun. Dunk menangis, ia terduduk di lantai dengan sangat lemah. Tangannya masih meng scrool berita itu di ponselnya, meski tatapannya kini kabur karena air mata memenuhi kelopak matanya.

Dunk lalu di datangi oleh Akhara.

Ya, tinggal mereka berdua yang berada di Los Angeles, sedangkan Fa sudah kembali ke Pattaya kemarin setelah berada di Los Angeles 3 minggu. Karena pekerjaannya sudah sangat menumpuk.

"Kak kau sudah mengetahui berita phi Book? ", tanya Akhara khawatir, Akhara lantas menatap wajah Dunk. Dunk menangis disana.

Dengan segera Akhara lalu menenangkannya. " Kak tenang lah.."

"Bagaimana aku bisa tenang Ra?, Book sekarang---"

"Kita doa kan yang terbaik semoga Book cepat ketemu dalam keadaan selamat meski--".

ucapan Akhara terpotong saat tangis Dunk semakin pecah. Tubuh Dunk bergetar hebat di dalam pelukan Akhara.

Akhara berusaha menenangkan kakak nya itu. Meski ia juga sangat merasakan sedih.

°°°

Seorang pria dari pihak bandara melaporkan pada agency GMM karena ada sedikit kejangalan.

Pihak bandara mengaku bahwa Book memang terdaftar di penerbangan malam menuju Singapura itu. Namun petugas bandara mengkonfirmasi bahwa Book juga memesan tiket ke Los Angeles dan pesawat itu juga terbang sekitar pukul 12 malam.

Hal itu membuat pihak agency merasa lega. Namun mengapa Book memesan tiket ke Los Angeles?.

Manager Book yaitu Phi Johm lalu menelfon pihak keluarga Book untuk mengkonfirmasi semua itu.

Namun keluarga Book mengaku bahwa memang semalam Book akan pulang ke Singapura karena adik nya yang sedang sakit.

Hal itu cukup membuat bingung Agency. Pasalnya mengapa Book memesan tiket ke Los Angeles?.

Mendengar berita itu, para artis dan staff termasuk Force cukup tenang. Setidaknya mereka berharap Book benar-benar berada di pesawat menuju Los Angeles. Namun di sisi lain juga mereka khawatir jika Book berada di pesawat menuju Singapura.

°°°

Dunk duduk di sofa rumahnya dengan Laya di gendongannya. Dunk masih sangat kepikiran Book hingga malam ini.

Pintu di ketuk berberapa kali dan juga bel di pencet sekitar 3 kali.

Dunk lalu menidurkan Laya di sofa lalu bergegas ke pintu utama itu. Pintu pun terbuka.

Di hadapan Dunk kini berdiri seorang pria. Kedua manik mata itu saling tatap. Dua-duanya terdiam selama 7 detik.

Dunk masih tertegun, ia tak dapat ber kata-kata saat melihat pria itu. Pria itu tersenyum.

"Aku sangat merindukan mu, Dunk!", pria itu lantas memeluk Dunk erat.

Ja-jadi Dunk tidak mimpi?, Dunk lalu membalas pelukan itu.

JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang