27: Menerima?

3.1K 107 3
                                    

"Dia... Anak mu Chen... "

"HAH?!, jangan bercanda Dunk".

" Apa wajahku terlihat bercanda?".

Joong menatap wajah Dunk dan manik mata pria itu. Dunk sama sekali tidak berbohong. Wajah Dunk begitu serius.

"Ba-bagaimana bisa, ma-maksud mu Malivalaya anak kita?".

Dunk mengangkat baju nya hingga menampilkan perut nya yang memiliki bekas jahitan.

" Aku telah melahirkannya dengan selamat..."

Wajah Joong sangat shock. Dunk sudah siap jika Joong akan meninggalkannya, Joong mungkin kecewa karena Dunk telah menyembunyikan semua ini dari nya.

"Du-dunk.... Jadi jahitan itu..

Dunk mengangguk.

"Aku menyembunyikannya cukup lama, aku berbohong selama ini. Maka jika kau tidak ingin menerima anak itu, aku sudah siap jika kau pergi meninggalkan ku dan Malivalaya"

Joong tidak bisa berkutik. Ia seperti di sambar oleh petir di malam hari.

"Kau pernah menggendong anak mu sendiri, Chen... "

"Ka-kapan?".

" Saat Fan Meeting dua tahun lalu. Saat semua orang mengatakan bahwa anak itu sangat mirip dengan mu".

"Jadi waktu itu aku duduk di samping mu juga kan?".

Dunk mengangguk.

Joong tidak marah, ia tidak langsung meninggalkan Dunk, ia malah menangis saat itu juga.

" Chen.. ", Dunk menenangkan Joong.

" Dunk kenapa kau tidak bilang?, mengapa kau berjuang sendirian Dunk?!, mengapa aku begitu bodoh? apa aku tidak pernah memperhatikan mu hingga kehamilan mu saja aku tidak tahu?!", Joong menangis, ia menyalahkan dirinya sendiri atas ini semua.

"Chen jangan menyalahkan dirimu sendiri...aku sendiri yang mau untuk berjuang sendirian waktu itu".

" Kita pernah berjanji akan sama-sama berjuang di cinta ini, tapi mengapa kau malah memilih berjuang melahirkan anak itu sendirian?! Dunk ada aku mengapa kau menyembunyikan ini semua?!".

"Aku takut kau akan meninggalkan ku Chen.. aku takut karir kita hancur jika sebuah media tidak sengaja menyorot ku yang sedang hamil, maka aku menyembunyikan diriku di Los Angeles. Aku takut kau terus kepikiran dengan ku jika kau tahu aku sedang hamil.. "

Joong menghapus air mata Dunk yang membasahi pipinya. Meskipun ia juga menangis namun ia lebih mementingkan menghapus air mata Dunk.

"Ada aku, kau adalah arah ku pulang Dunk. Jika tidak ada kau aku harus kemana?, mengapa aku harus meninggalkanmu?, aku akan tetap disini Dunk... "

"Jadi kau tidak akan meninggalkan ku, Chen?".

" Aku ingin bertemu dengan anakku... Kita akan hidup sebagai keluarga yang cemara".

"Chen, jika publik tau bagaimana?".

" Aku akan mencintai mu dan Malivalaya dengan rasa cinta yang sangat besar. Bahkan aku tidak akan peduli jika Karir ku hancur, aku akan tetap bersamamu walau dunia akan memandang kita dengan rasa benci".

JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang