Dunk kini telah sembuh. Joong lalu mengantar Dunk ke lokasi syutingnya.
"Jangan terlalu lelah ya", Joong memegang kedua pipi Dunk lalu mengecup kening Dunk.
Dunk mengangguk. " Aku masuk dulu", Dunk mencium bibir Joong sekali. Lalu bergegas keluar mobil sebelum Joong kembali menariknya masuk dan ingin kembali menciuminya.
Joong tersenyum malu, lalu ia menatap Dunk yang berjalan menjauh dari mobil.
Sekitar pukul 3 sore, Dunk dan lainnya kini makan siang bersama di lokasi syuting.
"Dunk bagus lah kau hanya sakit dua hari", ucap Phi Aof yang baru saja mendatangi Dunk.
Dunk mengangguk. " Aku hanya kelelahan,Phi".
"Baiklah, jika ada apa-apa beritahu aku ya? Kau pasti belum pulih sepenuhnya", ucap Phi Aof lalu di angguki oleh Dunk.
Dunk melihat sekitarnya, namun ia belum melihat Book di sana.
" Love, dimana Book?", tanya Dunk pada Loverruk.
"Book sedang pergi sebentar bersama force".
Dunk lalu mengangguk-angguk.
°°°°
Jam menunjukan pukul sembilan malam. Seharusnya Joong sudah menjemputnya, namun pria itu bahkan tidak mengangkat telfon dari Dunk.
Phuwin dan Mark pakin lalu menghampirinya.
" Dunk, Joong belum menjemput mu?".
"Belum, mungkin dia sibuk".
" Kau tidak mau ikut dengan kami?, kami akan ke club.. Hari ini begitu lelah".
"Boleh".Dunk setuju.
Mereka bertiga lalu memasuki mobil Phuwin untuk pergi ke sebuah Club.
Disisi lain Book yang tadi bersama Force langsung mengingat Dunk yang tidak ada berada di lokasi syuting. Bahkan ia tak melihat Joong menjemputnya.
" Dunk kemana?, apakah dia pulang naik taksi??",batin Book.
Ia lalu bertanya pada berberapa staf di sana.
"Apakah kalian melihat Dunk?".
" Tadi Dunk pergi bersama Phuwin dan Mark."
"Kalian tau mereka kemana?".
" Aku mendengar bahwa mereka akan ke Club ".
" HAH?!".
Panik Book. Bagaimana bisa Dunk ikut ke Club sedangkan ia sedang hamil? Jangan sampai Dunk melupakan kehamilannya itu.
Book lalu menelfon Mark untuk mengetahui posisi mereka. Book lalu tancap gas ke Club yang di sebutkan oleh Mark.
Lampu warna warni menerangi ruangan gelap itu. Suara musik yang begitu besar menabrak gendang telinga Book.
Ia lalu menghampiri sebuah meja. Tepat saat itu ia melihat Dunk yang baru saja ingin minum, namun dengan segera Book merampas gelas itu dan menyimpannya kasar di atas meja.
Dunk terkejut dan ia heran dengan Book,begitupun kedua temannya.
Book menarik Dunk pergi dari sana. Ia lalu memojokan Dunk di lorong yang menuju ke toilet itu. Tidak ada seorang pun di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOONGDUNK
Novela JuvenilDunk Natachai Boonprasert, seorang aktor yang rela meninggalkan semua kehidupan lama nya demi janin di perutnya. Kepergiannya yang misterius membuat semua publik heboh.. Bahkan banyak sekali orang yang ingin mengetahui keberadaanya, tak terkecuali...