Dunk mendatangi Fan Meeting itu dengan Laya di gendongannya. Dunk tentu membawa Laya selagi itu fan meeting, ini tidak seperti Konser yang memiliki lagu keras-keras. Meskipun pasti sebentar mereka menyanyikan sebuah lagu.
Lagipula, tidak ada seorang pun yang bisa menjaga Laya untuk sekarang.
Dunk duduk di bagian depan, namun bukan yang pas di depan panggung, melainkan ia di tengah-tengah kursi VIP.
Dari kejauhan ia melihat Joong yang datang lalu duduk di kursi tepat di depannya. Jantung Dunk berdebar kencang. Ia menatapi pria di depannya itu dengan rasa rindu yang besar. Ingin sekali Dunk memeluknya dari belakang sekarang juga, namun waktu tidaklah tepat.
Berberapa aktor series pun memasuki panggung termasuk Force, Book, dan berberapa artis lainnya.
Dunk tak berhenti menatap semua orang di atas panggung itu, dan ia sangat merindukannya. Di pelukannya kini tertidur Laya dengan empeng di mulutnya.
Ruangan itu cukup gelap jika di bagian belakang, namun di bagian depan, Book dan lainnya masih dapat melihat wajah orang-orang di sana.
Book menatap kearah Joong dan waktu itu juga tatapannya tanpa sengaja melihat seorang pria di belakang Joong. Seorang pria yang memangku anaknya yang sedang tertidur. Book tersenyum, meski Dunk menggunakan masker namun Book mengenalinya.
sebagai tokoh utama di series bergenre Drama misteri itu, Book mengawali pembukaan fan meeting.
"Halo semuaa apa kabar?", tany Book pada semua orang di sana.
" Baik!!!", jawab mereka serentak.
Book lalu tersenyum.
"Hari ini kami semua berkumpul di atas panggung tanpa adanya salah satu aktor yang berada di series kita yaitu, Dunk. Kami semua memohon maaf atas ketidaknyamanannya karena Dunk tidak berada di atas panggung, sekarang. Namun aku yakin Dunk pasti menonton kita", ucap Book, tatapannya menatap ke arah Dunk, namun tidak ada yang menyadari itu selain Dunk sendiri.
Tatapan Book dan Dunk bertabrakan. Di balik maskernya, Dunk tersenyum.
Mata Dunk menatap lekat ke arah mereka semua. Setidaknya series mereka sukses di tonton banyak orang sekarang dan fan meeting itu di hadiri oleh banyak orang meski Dunk tidak ada.
Sekitar 2 jam ia tak berhenti menatap ke arah panggung, dan juga ke arah Joong.
Seharusnya sekarang Dunk berada di atas dan di tonton Joong serta semua orang. Namun sekarang, Dunk lah yang menonton dan bahkan menatap Joong dengan penuh rindu dari belakang.
Di bagian akhir acara, lampu di ruangan besar itu di nyalakan. Dan tepat saat itu juga Laya terbangun lalu menangis.
Laya menangis saat suasana sedang hening. Perhatian tertuju pada Laya bahkan semua orang di atas panggung dan Joong pun menoleh ke belakang.
Joong menatapi wajah anak itu. Lalu ia beralih ke mata pria yang menggendong anak itu. Joong terdiam sejenak, ia tertegun, mengapa sangat mirip seperti Dunk?, apa perasaannya saja?
Book lalu maju ke ujung panggung. Ia menatap Laya yang menangis.
"Astaga anak itu menangis, apa boleh aku menggendongnya?", tanya Book di mic itu.
Dunk tidak menjawab, namun Book melompat kebawah panggung lalu berlari kecil lalu mengambi Laya dari gendongan Dunk. Dunk memberinya begitu saja lalu tanpa di duga Laya berhenti menangis, matanya tak berhenti menatap wajah Book.
Book tersenyum, sekarang Laya begitu mirip dengan Joong. Ia lalu membawa Laya ke atas panggung.
"Ah, dia sangat lucu", Book tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOONGDUNK
Novela JuvenilDunk Natachai Boonprasert, seorang aktor yang rela meninggalkan semua kehidupan lama nya demi janin di perutnya. Kepergiannya yang misterius membuat semua publik heboh.. Bahkan banyak sekali orang yang ingin mengetahui keberadaanya, tak terkecuali...