Dunk terbangun di pagi hari. Ia mengubah posisinya menjadi duduk. Dunk memandangi wajah Joong yang sangat tampan itu.
Joong terlihat sangat sempurna walaupun sedang tidur. Dunk menarik senyum nya. Ia lantas memegang pipi Joong dan mengelus nya dengan lembut.
Satu kecupan mendarat di pipi Joong dan bibir pria itu. Joong membuka matanya, membuat Dunk agak terkejut
Joong tersenyum manis sembari menatap wajah Dunk yang canggung itu.
"Kecupan pagi yang indah", ucap Joong masih dengan senyumnya.
" Kau bangun dari tadi?".
Joong hanya tersenyum. Joong lalu menarik tengkuk leher Dunk agar wajah mereka kembali berdekatan. Posisi Dunk yang kini duduk harus membungkuk sedikit karena wajah mereka yang berdekatan.
Joong lalu melumat lembut bibir Dunk. Tidak berpikir panjang, Dunk lalu melumat bibir Joong balik.
Kedua tangan Dunk lalu bertumpu di atas kasur di antara kepala Joong.
Keduanya lalu berciuman panas pagi itu. Joong lalu mendorong Dunk agar berbaring di kasur. Membuat tubuh Dunk kini terbanting di atas kasur lalu Joong kini berada di atas tubuh Dunk.
Kedua ciuman itu semakin memanas. Tangan Dunk memegang nakal junior Joong di bawah sana yang mulai menegang.
Dunk memasukan tangannya di celana milik Joong lalu mulai memegang benda berukuran panjang dan besar di sana.
Joong lalu menjilat dan mengisap leher dan dada Dunk dengan penuh nafsu.
Ahhh... Shhhhh
Mpphhh shhh...
Keduanya sama-sama mendesah pelan.
Setelah menjilati hingga bagian n perut, Joong lalu kembali naik dan menatap wajah Dunk yang sudah penuh nafsu itu.
Joong lalu mengusap rambut Dunk. "Aku akan kembali memasuki lubang mu yang sudah mulai menyempit Dunk", bisik Joong.
Dunk hanya mengangguk dengan mata satu membuat nafsu Joong benar-benar semakin naik.
Tanpa basa basi lagi, Joong lalu membuka semua pakaian Dunk dan pakaiannya, hingga tidak ada sebenang lagi di tubuh mereka.
Joong menjilati hole milik Dunk agar licin, lalu juniornya pun mulai masuk di lubang sempit itu.
"Aghhhh Chen!", teriak Dunk kesakitan. Ia benar-benar merasa kan sakit namun nikmat di bawah sana.
Hole nya pasti sudah menyempit, padahal dulu ia sering sekali melakukannya dengan Joong dan membuat hole nya tidak sesempit sekarang .
Joong menelan ludahnya susah payah saat melihat wajah Dunk yang begitu menahan sakit. Nafsunya benar-benar semakin naik sekarang, ia melihat wajah Dunk yang terlihat begitu sexy.
Joong mengeluar masukan juniornya di hole milik Dunk dengan cepat.
"Ahhhh ahhhh shhh ahhhh", desah Dunk kesakitan.
Tangan Dunk meremas sprei kasur itu dengan kuat. Kekuatan Joong benar-benar membuatnya sangat lemah.
Padahal jam 12 nanti ia harus menghadiri event bagaimana jika ia sudah jalan atau membuat publik curiga?.
"Chennhhh stopphhh... Ahhh.. Chennn...."
Dunk lalu menahan pinggang Joong agar Joong segera berhenti.
Joong yang tadinya sudah hampir keluar kini menghentikan itu.
"Chen, jangan cepat-cepat, aku takut sebentar tidak bisa jalan.. aku harus menghadiri event jam dua belas", ucap Dunk dengan nada yang sudah lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
JOONGDUNK
Teen FictionDunk Natachai Boonprasert, seorang aktor yang rela meninggalkan semua kehidupan lama nya demi janin di perutnya. Kepergiannya yang misterius membuat semua publik heboh.. Bahkan banyak sekali orang yang ingin mengetahui keberadaanya, tak terkecuali...