33: Masalah.

1.9K 72 1
                                    

Joong tidak bermain-main dengan perkataannya, ia benar-benar mencari tahu siapa dalang dibalik luka di tubuh Chaiya. Ia tidak mau partner nya itu terus mendapatkan kekerasan jika hanya di diam kan.

Joong mendatangi apartemen Chaiya dan akan melihat siapa pria yang tinggal atau yang sering ke apartemen Chaiya.

Meski izin sulit untuk melihat rekaman CCTV itu, pada akhirnya Joong berhasil.

Joong melihat siapa orang yang berberapa hari ini mendatangi Chaiya serta saat satu hari dimana Chaiya sakit.

Chaiya pergi sekitar tengah malam dari apartemennya, lalu esoknya Chaiya di antar oleh...

Sial! Itu bahkan membuat Joong sangat terkejut. Apa-apaan ini?, Est?.

Joong lalu melihat berberapa rekaman CCTV terakhir.

Dan benar saja. Est selalu datang ke apartemen Chaiya.

"Sialan, apa yang dia lakukan?!", umpat Joong.

'•'•'

Jika Joong bertanya pada Chaiya sekarang, Chaiya pasti tidak akan bisa menjawab apa yang terjadi. Ia pasti akan lebih mengkhawatirkan keadaan Est jika tiba-tiba Joong menyeretnya masuk ke jalur hukum.

Joong akan menyimpan rahasia ini sendirian, hingga waktu yang di tentukan, ia akan langsung bertanya pada Est kenapa dia melakukan itu.

Dunk mendatangi Dunk yang terlihat frustasi itu.

"Ada apa Chen?".

Joong menoleh ke samping. Dunk kini duduk di sampingnya. Joong memeluk Dunk lalu menyandarkan kepala nya di leher pria itu.

Satu-satunya cara ampuh untuk meredakan emosi dan pikiran beratnya adalah berada di pelukan Dunk. Joong akan merasa tenang jika ia sudah berada di pelukan Dunk.

Dunk mengerti, Joong pasti memiliki masalah. Ia pun memeluk Joong dan mengusap punggung pria itu.

" Apa yang mengganggu pikiran mu hmm?".

"Aku hanya ingin memeluk mu.. "

Dunk akhirnya tidak bertanya banyak, tugasnya sekarang hanya memanjakan Joong.

Dunk lalu menonton televisi yang berada di depannya. Dan membiarkan Joong tetap nyaman di pelukannya.

"Dunk.. Pinjam ponsel mu ya?".

Tanpa bertanya apapun Dunk memberikan ponselnya. Ia tidak pernah takut memberi ponselnya pada Joong begitupun sebaliknya.

•'•'•'•

Keesokan paginya, Dunk kini berbaring di sofa. Ia menatap Joong yang sedang olahraga di dalam apartemen itu. Ya Joong menyediakan berberapa alat olahraga di dalam apartemennya.

Bentuk tubuhnya yang sangat indah membuat siapa saja akan mengaguminya. Tak terkecuali Dunk yang setiap hari melihat pemandangan begini di rumahnya.

"Berhentilah berolahraga dan segera mandi, Chen", ucap Dunk.

" Ayo mandi bersama", ucap Joong dengan senyum menggodanya.

"Lihat saja aku sudah mandi dan bahkan sudah siap, bagaimana bisa aku mandi lagi?".

Joong lalu turun dari alat olahraga itu. Lalu mendatangi Dunk. " Siapa yang menyuruhmu mandi deluan hmm?", Joong lantas mencium pipi Dunk dengan gemas.

JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang