25: Anak??

2.8K 107 4
                                    

Satu minggu berlalu, Dunk menerima telepon dari Fa. Ia lalu segera mengangkat telepon itu.

"Laya demam, ia terus memanggil kau sebagai papanya, Dunk".

" Laya demam?!".

"Dia mungkin merindukan mu".

" Aku akan ke Pattaya sekarang juga".

Tanpa pikir panjang, Dunk mengambil kunci mobilnya lalu mengemudikannya dengan kecepatan cukup tinggi menuju Pattaya.

Ia hanya izin kepada Phi Johm, karena sebenarnya hari ini ia harus menyiapkan pembacaan naskahnya untuk mulai syutingnya besok. Namun Dunk tidak mempedulikan nya sekarang, ia sangat mengkhawatirkan Laya untuk saat ini.

Berberapa jam kemudian, Dunk sampai di depan rumah mewah milik ibu nya. Dunk kembali menginjakan kaki di rumah mewah itu setelah berberapa tahun tidak pernah menginjakan kaki di sana

 Dunk kembali menginjakan kaki di rumah mewah itu setelah berberapa tahun tidak pernah menginjakan kaki di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dunk langsung menuju kamar Laya yang di beritahukan ibu nya. Laya sekarang di rawat di rumah setelah semalam menginap di rumah sakit.

Dunk memasuki ruangan di sana. Ia tidak salfok keruangan yang telah di desain indah itu, matanya hanya tertuju pada satu orang yaitu Laya yang sedang terbaring di atas kasur dengan mata terbuka dan empeng di mulutnya.

Dunk lalu duduk di samping Laya, mengusap kepala anaknya itu dengan penuh cinta.

"Laya merindukan mu Dunk", ucap Fa.

" Aku lebih merindukannya Bu".

Dunk lalu kembali menatap Laya, anak itu kini merentangkan tangannya kedepan, ia minta di gendong.

Tanpa pikir panjang, Dunk membawa Laya ke gendongannya. Tubuh Laya yang hangat dapat di rasakan oleh Dunk.

Dunk mencium pipi Laya, ia begitu merindukan putri kecilnya itu.

Tanpa sengaja ia lalu salfok pada kamar Laya, ibunya menyiapkan ini semua?

"Bu? Ini sangat indah, kau mendesain semua nya? ".

Fa tersenyum sembari mengangguk. "Aku juga membuatkan ruangan khusus untuk Laya bermain".

" Kau berlebihan bu... Aku bisa membuatkannya sendiri bukan?", Dunk tidak enak dengan ibunya itu.

"Laya adalah cucu perempuan pertama ku, harta ku terlalu banyak untuk kau dan Akhara, Laya mungkin akan mendapatkan lebih banyak dari pada kalian", Fa terkekeh kecil

"Tapi Laya juga akan mendapatkan banyak dari ku dan Joong, bu".

" Memangnya Joong sudah mengetahui tentang Laya?".

Dunk spontan terdiam lalu menggeleng.

Fa tersenyum lembut, "Makan dulu Dunk, kau pasti lapar kan?,aku akan menjaga Laya dan kita akan membahas Joong lain kali".

JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang