29: EstCha?

2.7K 86 2
                                    

Book mendatangi apartemen Joong sekitar pagi hari. Ia ingin melihat Laya, ia sangat Merindukan gadis kecil itu.

Sesampainya di sana ia langsung menghampiri Laya yang sedang bermain di ruangan itu.

"Kau mengenalinya, Book?",tanya Joong.

" Aku sudah mengenal Laya saat baru lahir, aku bahkan telah menggendongnya saat ia baru berberapa hari di lahirkan".

"Hah?, kapan kau bertemu dengan Dunk dan Laya?", Joong terkejut. Ia tidak rela Book lebih deluan mengenal Laya dari pada dirinya.

" Saat kejadian pesawat jatuh itu".

"Ja-jadi kau di Los Angeles waktu itu bersama Dunk?".

Book mengangguk. "Earth,Mix dan Force hampir menemukan Dunk waktu itu namun aku segera mengajak mereka pulang ke Thailand".

" Sialan!", Joong kesal seharusnya Earth dan yang lainnya menyelusuri rumah itu hari itu agar Joong dan Dunk cepat bertemu dan Joong juga dapat mengetahui bahwa Dunk melahirkan seorang anak.

"Kau kenapa?", tanya Dunk yang baru saja mendatangi mereka.

" Kenapa Book harus tau deluan saat Laya di lahirkan?,bahkan Book menggendong Laya kan?".

"Oh itu, jika bukan Book aku harus memberitahu siapa?, kau? itu tidak mungkin".

" Kenapa?".

"Book sudah tau saat awal aku hamil, jadi aku memberitahunya saat aku telah melahirkan anak. Jika aku memberitahu mu aku takut kau akan meninggalkan ku Chen".

Joong mengerti. Kenyataannya, awal ia tahu bahwa Dunk telah melahirkan anak Joong tidak menerima itu, namun Joong berusaha untuk menerima Laya. Ia tidak mau membuat Dunk kecewa, ia juga tidak tega saat Dunk memperjuangkan anak itu sendiri dulu.

Mereka memiliki janji cinta, dan ia tidak akan membiarkan Dunk sendirian, ia bangga dengan Dunk yang berhasil melahirkan anak namun ia juga cukup tidak bisa menerimanya malam itu. Namun sekarang ia sangat senang karena kehadiran Laya.

"Joong, Dunk, boleh kah aku membawa Laya seharian?, aku ingin mengajaknya liburan seharian, mumpung hari ini aku tidak ada pekerjaan".

Joong dan Dunk saling tatap, lalu Dunk pun menyetujuinya.

" Jangan sampai Laya menangis".

Book mengangguk senang. Book dan Laya saling tatap lalu Book memajukan tangannya membentuk angka lima, kedua orang itu lalu ber-tos.

Book mencubit pipi Laya gemas.

"Book, tangan mu nanti dia akan menangis", tegur Joong.

Book hanya tersenyum kikuk.

°°°

" Aku membelikan mu es krim", Est menyodorkan es krim itu kepada Dunk dan langsung di Terima oleh pria itu.

"Terimakasih, Est".

Est mengangguk lalu ia pun duduk di samping Dunk.

Berberapa menit kemudian, Est melihat mulut Dunk yang memiliki bekas es krim di bibirnya, ia lalu menglap bibir Dunk dengan jemarinya.

Keduanya saling tatap cukup lama.

Lalu keduanya pun tersadar. " Oh astaga mulut ku kotor, apa masih kotor?", tanya Dunk canggung.

JOONGDUNKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang