Mantan [ Damharu ]

4.2K 194 2
                                    

HAPPY READING

Oneshoot Haruto Harem:

Dom: Yedam
Sub: Haruto

(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

Terkadang, orang-orang akan sulit untuk melupakan masa-masa dan kenangan indah pada saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Contohnya saja adalah haruto, yang sampai sekarang masih belum bisa melupakan mantan kekasihnya pada saat kelas 2 sma.

Sungguh haruto tidak mengerti, dan dia hanya bisa tersenyum getir kala ingatan tentang mantan kekasihnya terlintas kembali dalam benaknya. Pada kenyataan bahwa mungkin mantan kekasih haruto sudah lama melupakan haruto, sejak mereka putus dua tahun lalu.

Haruto menghela nafas. Ia kemudian tersenyum tipis melihat pemandangan yang cukup membuatnya kembali teringat dengan sosok mantan kekasihnya.

"Halo kakak!"

"Ah iya, ada apa?" Haruto langsung tersadar dari lamunannya saat mendengar suara seorang anak kecil memanggilnya.

Haruto menunduk, lalu menyamakan tingginya dengan tinggi anak perempuan yang ia kira berusia sekitar 5 tahun.

"Kakak bisa bantu rui tidak?"

Kening haruto seketika menyengrit mendengar nama yang cukup familiar baginya itu. Dia seperti pernah mendengar nama anak kecil ini sebelumnya, tapi haruto melupakan dimana ia mendengar nama itu.

"Bisa, jangan-jangan rui terpisah dari ibu dan ayah rui, ya?" Haruto tersenyum tipis melihat rui mengangguk.

Rui mengangguk. "Iya, tapi rui terpisah dari kakak rui."

Haruto menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat keadaan sekitar. Tapi sepertinya haruto terpaksa harus membawa rui pulang, karna hari sudah mulai gelap dan taman terlihat sepi.

Mana mungkin haruto tega meninggalkan anak selucu rui, walaupun mengingatkan kembali haruto wajah mantan kekasihnya yang sedikit terlihat mirip dengan Rui.

"Bagaimana bisa rui terpisah dari kakak rui?" Haruto mengangkat tubuh ringan rui dan mendudukkannya di kursi taman.

Haruto mendudukkan dirinya disamping rui, dan kemudian mengangkat Rui keatas pangkuannya.

"Tadi kakak rui ingin membelikan Rui es krim, tapi rui malah pergi sendiri dan tersesat." Rui menunduk memainkan ujung baju miliknya.

Haruto mengabaikan tatapan pengunjung taman lainnya, yang menatap kearahnya dengan gemas atau mungkin lebih tepatnya kearah Rui. Bahkan haruto juga samar-samar mendengar ada yang mengatakan Anak dan ayah yang lucu.

Oh sungguhan, haruto ingin sekali berteriak keras. Bagaimana bisa dirinya yang baru saja lulus sekolah tahun lalu sudah dikira ayah. Apa haruto terlihat setua itu kah? Apa juga rui dan haruto terlihat mirip kah?

"Eh anaknya lucu banget, ayahnya mana?"
Tanya salah satu pengunjung taman.

Haruto tersenyum. "Ayahnya sama wanita lain bu."

Si pengunjung taman tersentak, dan kemudian tersenyum tipis memberikan Rui sebuah permen.

"Maaf, saya tidak tau."

"Tidak apa-apa, ayah rui saja yang emang brengsek."

Haruto menghela nafasnya lelah. Dia tadi hanya asal bicara, karna jika bicara jujur tentang rui yang haruto temukan pasti dia akan langsung dikira pencuri.

Rui kini menatap polos kearah haruto sambil memakan permen pemberian tadi. Tangannya terulur dan menyibak poni haruto, sehingga memperlihatkan luka jahitan yang terlihat jelas jika tidak tertutup poni.

My Story || Oneshoot Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang