Sepupu [ Hwanharu ]

6K 230 3
                                    

HAPPY READING

Sudah empat tahun berlalu sejak terakhir kali haruto bertemu dengan seseorang yang merupakan adik sepupunya. Tetapi entah mengapa haruto masih mengingat dengan jelas ucapan adik sepupunya itu sebelum pergi hingga sekarang.

"Besok kalo hwan udah besar, sukses, terus punya banyak uang, hwan mau nikahin kak haru!!"

Buk!

Haruto meringis saat buku ditangannya terjatuh tepat mengenai wajahnya. Dia meringis sembari bangun dari posisinya yang sedang rebahan, dan meletakkan buku bacaannya itu disampingnya.

Tubuhnya haruto tegakkan berniat untuk mengurangi rasa sakit disekitar pangkal hidungnya. Beberapa saat lalu mungkin haruto masih terlihat sangat bersemangat untuk membaca buku, namun sekarang sudah tidak lagi karna sudah tidak terlalu tertarik.

"Demi dedemit peliharaan kak yoshi, ini kenapa gua keinget sama Junghwan terus sih?!"

Haruto menendang angin dengan kesal hingga membuat yoshi menatap sang adik dengan tatapan herannya.

"Lo oke dek? Obatnya habis ya?" Yoshi menempelkan telapak tangannya pada pelipis haruto.

"Iya nih, sakit jiwa."

Yoshi menatap horor haruto yang kini tersenyum joker kearahnya. Sungguh takdir yang sangat membingungkan bagi Yoshi, karna tuhan memberikannya seorang adik yang kelakuannya diluar batas nalar manusia.

"Stupid. Turu sana disuruh bunda," yoshi berucap menyampaikan pesan sang bunda tercinta.

Bruk!

Haruto sudah berancang-ancang untuk menendang kakaknya, saat tiba-tiba saja yoshi menjatuhkan dirinya diatas kasur miliknya dan memejamkan matanya. Sudah bisa dipastikan jika tujuan yoshi selain menyuruhnya adalah untuk menumpang tidur dikamarnya.

Dan yoshi hanya mengabaikan wajah muram adiknya, karna dirinya hanya ingin tidur.

"Udah sono, bunda nungguin nanti." Yoshi mendorong tubuh haruto, yang sudah beranjak dari tidurnya menggunakan kaki.

"Sabar lah brother, nanti gua jalan juga sampe ke bawah."

"Nyenye. Gua mau tidur, jangan diganggu!"

Si anak bungsu Watanabe itu mendengus kasar, dan berjalan menuju pintu. Tapi sebelum menutup kembali pintu kamar miliknya, haruto sempatkan diri untuk memperingati Kakaknya agar tidak membuat kamarnya, berakhir berantakan seperti saat itu.

"Kamar gua berantakan lagi, sempak Doraemon lo gua gunting-gunting!"

"Heh! Adik bangsat!"

"Tungguin diruang tamu, nanti ada tamu dateng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tungguin diruang tamu, nanti ada tamu dateng."

Tubuh haruto didorong oleh lisa menuju ruang tamu. Ia tidak bisa menunggu sang tamu istimewa yang akan datang, dikala masih ada kesibukan didapur yang harus lisa urus.

My Story || Oneshoot Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang