Kuil [ Yoshiharu ]

6.6K 271 8
                                    

HAPPY READING

Oneshoot Haruto Harem:

Dom: Yoshinori
Sub: Haruto

(⁠☞⁠^⁠o⁠^⁠)⁠ ⁠☞

Butir-butir salju mulai turun, hari ini adalah hari pertama salju di musim dingin tahun ini turun. Tentunya hal itu adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh haruto agar bisa kembali lagi ke rumah kakeknya.

Selama perjalanan Haruto terus tersenyum sambil mendengarkan musik, menemani perjalanannya menggunakan bus untuk ke tempat kakeknya. Hingga bus berhenti dihalte, yang tidak jauh dari rumah kakek dari ibunya itu membuatnya tidak sabar untuk segera turun.

Haruto langsung saja berlari menuju rumah kakeknya, mengabaikan jalanan yang licin akibat salju.

"KAKEK! HARU KEMBALI!"

Teriakan haruto membuat seorang kakek tua, yang merupakan kakek haruto keluar dari rumah sederhana di desa bernama desa Nix. Desa dimana tempat dengan berbagai tempat, yang banyak sekali terdapat kuil, dan juga hutan-hutan penuh mitos.

"Haru, cucu kakek." Kakek langsung memeluk cucu satu-satunya.

"Apa kabar kek? Hehehe, haru sebenarnya nggak bilang-bilang sama ibu kalo mau ke rumah kakek."

Haruto melepaskan pelukan mereka dan jujur, jika dia tidak sempat meminta izin serta pamit kepada ibunya, karna ibunya sedang sibuk bekerja. Ia tadi hanya sempat meninggalkan selembar kertas, yang dia tempel dipintu kulkas.

Sementara kakek hanya tertawa kecil mendengar kejujuran cucunya. Sudah menjadi kebiasaan jika setiap musim dingin, dan salju turun haruto akan datang untuk sekedar menginap atau seringkali mengunjungi kuil-kuil yang ada di desa ini.

"Ya sudah, ibumu pasti sudah tau." Kakek menggeleng kepalanya melihat haruto yang tidak menggunakan sarung tangan.

"Ayo masuk, tanganmu sudah membeku karena tidak menggunakan sarung tangan haruto."

Kakek menarik pergelangan tangan haruto dan membawa cucunya itu untuk masuk kedalam rumahnya. Tentu saja haruto pasti akan mengikutinya dengan senang hati, karna akhirnya dia bisa kembali lagi untuk mengunjungi kuil-kuil yang ada di desa kakeknya ini.

"Haru sebenarnya mau ke kuil aeternus dikaki bukit kek, tapi haru nggak tau jalannya." Haruto meletakkan tas miliknya dan duduk dikursi, sembari melihat kakeknya yang sedang membuatkan teh.

"Kuli aertenus? Oh, kuil itu memang tidak ada di peta desa."

Haruto menyengrit mendengar perkataan kakeknya. Pantas saja saat dia melihat peta kuil, yang ada didepan tugu selamat datang desa ini, haruto tidak menemukan kuil yang belum ia kunjungi itu.

Kakek meletakkan teh buatannya, lalu ikut duduk disamping haruto yang mulai meminum teh itu dengan perlahan. Dia sedang tidak mempunyai coklat panas, ya jadi terpaksa memberikan cucunya teh. Namun terlihat haruto menerima, apapun yang kakek berikan.

"Memangnya haru mau ngapain ke kuil itu?" Kakek menarik sesuatu dari laci disamping kursi.

"Hehehe, tinggal kuil itu saja yang haru belum pernah kunjungi. Jika kuil yang lain haru sudah bolak-balik kesana." Jelas haruto sambil melanjutkan meminum teh buatan kakeknya.

Kakek mengangguk-angguk mendengar penjelasan haruto. Kemudian ia kembali menatap sesuatu ditangannya, sebuah peta yang sudah usang dengan tali merah emas mengikat peta itu.

Haruto melirik kepo dengan peta yang dipegang kakeknya, ia menggeser gelas sisa teh miliknya kemudian beralih kembali menatap peta yang kakeknya pegang. Tiba-tiba jiwa kepo dan petualang miliknya bergejolak, melihat peta yang sepertinya sebuah peta tua.

My Story || Oneshoot Haruto HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang