Forty Eight: The Dark Side Of Sacrifice

4.9K 596 177
                                    

Negeri boneka. Itulah penggambaran yang cocok bagi Clan Akins untuk saat ini bagi Lady Helena. Clan elemen udara itu hanya menyandang nama Akins, tetapi pemerintahannya di bawah kaki Akennaton.

Itulah alasan mengapa Lady Helena berusaha mati-matian mencari cara untuk menyelamatkan tanah kelahirannya. Bahkan rela menjual jiwanya pada sekutu yang dianggap mampu bersanding dengan musuh.

Namun, untuk membalas dendam kesumatnya pada para Akennaton memang tak semudah itu. Ia harus menjilat sekutu dalam waktu yang lama. Sampai-sampai Lady Helena gegabah dan nyaris menelantarkan clan-nya sendiri.

Lady Helena akhirnya kembali mendatangi Clan Akins setelah satu bulan berdiam diri di Clan Dexter. Bukan tanpa alasan. Tentu saja untuk mendapatkan kepercayaan dari raja clan es itu.

Di sinilah ia berada, berjalan di sepanjang pemukiman Clan Akins menuju istana putih. Ia tak bisa menggunakan portal sembarangan dari Clan Dexter. Sebab pengawal Akennaton berkeliaran bak penjajah di sana.

Lady Helena sedikit terkejut melihat aktivitas yang dilakukan warganya. Mereka melakukan sebuah pertunjukan tarian aneh kemudian saling bercumbu dengan para penonton di muka umum.

Lady Helena marah kemudian berusaha menerobos kerumunan untuk menghentikan aksi gila ini. Namun, seseorang meraih tangannya untuk bersembunyi.

Mereka terbang ke atas kemudian bersembunyi dibalik salah satu rumah warga.

"Apa-apaan kau?" tanya Lady Helena. Tanpa membuka tudung jubahnya pun ia sudah tahu bahwa pria yang ada di hadapannya adalah Lord Thomas.

"Berani-beraninya kau menunjukkan diri di depan umum. Apa kau mau mati?" hardik adik angkatnya itu.

"Jaga mulutmu! Aku adalah Ratu Clan Akins!" Lady Helena balas menghardik.

Lord Thomas menarik Lady Helena untuk kembali bersembunyi kala melihat diabolus Akins beterbangan di atas. Lady Helena tentu kebingungan dengan situasi ini.

"Lord Milson sudah tahu bahwa kau mengkhianatinya!" ujar Lord Thomas dengan sedikit berbisik.

Dulu dirinya dengan Lady Helena memang bersaing dalam memperebutkan takhta Akins. Bahkan dengan situasi sekarang pun sangat menguntungkan bagi Lord Thomas untuk menyingkirkan gadis itu. Namun, Lord Thomas masih memiliki sedikit belas kasih. Ia masih mengingat semua kebaikan mendiang ayah Lady Helena pada dirinya.

Lady Helena mencengkeram kuat tangan pria itu. "Kau yang memberitahunya, kan, sialan?"

Lord Thomas menepis kasar tangan Lady Helena. "Persetan dengan dirimu jika bahkan kau pergi ke neraka! Sial bagimu karena kau selalu tak datang jika para Akennaton berkunjung ke sini," kata Lord Thomas dengan sedikit kekehan mengejek, "kau pikir semudah itu mengelabuhi Lord Milson?" tambahnya kemudian.

"Lalu kau pikir aku akan diam saja sementara para Akennaton busuk itu menguasai clan-ku?" tanya Lady Helena menghardik.

"Pada siapa kau meminta tolong?"

"Kau tahu jawabannya."

Lord Thomas tampak meremehkan. Pria itu sepertinya tidak datang untuk menolong, melainkan hanya memperingatkan dan mengejek Lady Helena.

"Lalu apa hasilnya? Aku belum melihat tanda-tanda Clan Dexter akan membantu."

Lady Helena terdiam kalah telak. Baru kali ini dirinya seperti diinjak-injak oleh adik angkatnya yang tak tahu diri ini.

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang