Twenty Six: Not Now

8.7K 1.6K 367
                                    

Damares masuk ke dalam kamar tuannya. Betapa leganya ia ketika melihat Bona telah berada di dalam. Ratu Akennaton itu baru saja selesai mandi setelah pulang dari Clan Aneor.

"Astaga, Nona. Sempat-sempatnya kau mandi di saat genting seperti ini!" Damares kelihatan panik.

Sedangkan Sang nona terlihat santai di depan cermin. Bona kelihatan kesusahan mengancing resleting bagian belakang gaunnya.

"Di mana Gelsy?" tanya Bona. Sebab biasanya Gelsy yang membantunya memakai gaun.

"Gelsy pergi ke Clan Asten untuk mengambil ramuan sihirnya yang tertinggal di kediamanmu dulu." Damares membantu mengancingkan. Sehingga punggung Bona yang tadinya terekspoks kini telah tertutup. "Kapan kau pulang, Nona? Kenapa tidak bilang-bilang?"

"Kenapa kau jadi panik begini, Damares?" Bona tampak bingung.

"Lord Milson sangat marah saat ini!"

"Hah?" Bona bergegas keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang pribadi Lord Milson.

Di koridor, ia bertemu dengan Gilbert dengan wajah babak belur.

"Astaga." Lady Bona menutup mulutnya terkejut.

Gilbert membungkuk hormat. Pria itu menunduk, malu menunjukkan lebam besar yang bersarang di bawah matanya.

Bona tampak merasa bersalah. "Maafkan aku, Gilbert."

Gilbert menggeleng keras. "J-jangan berkata begitu, Lady. Ini salahku," katanya takut. Tadi Lord Milson telah menghajarnya habis-habisan lantaran lalai menjaga Bona.

"Kembalilah ke pemukimanmu. Kau butuh pengobatan."

"Ya, Lady."

Bona kembali meneruskan langkah. Tanpa mengetuk pintu, ia langsung masuk ke dalam ruang pribadi Milson sehingga aura-aura tegang yang masih tersulut menyambutnya.

Di dalam Zinki, Patricio dan Marius berdiri dengan kepala menunduk. Sedangkan Sang raja tengah berdiri dengan tubuh yang menghadap ke jendela.

Tiga pria lycan itu langsung membungkuk begitu menyadari kehadiran ratu mereka.

Sayang, Bona lagi-lagi harus dikejutkan dengan lebam-lebam besar di wajah Patricio dan Marius.

Bona menatap mereka prihatin. Lalu menggerakkan tangan agar mereka keluar dari ruangan. Mereka pun segera mengindahkan.

Lady Bona berbalik menatap Milson yang berdiri membelakanginya. "Lord?"

Lord Milson tak menjawab. Pria itu menatap hamparan tanah gersang dibalik jendela dengan tatapan dingin.

Milson sangat marah. Padahal tadi pria itu sudah berjanji pada diri sendiri bahwa ia akan memarahi Bona habis-habisan. Namun, lihatlah sekarang. Raja fraksi barat Clan Akennaton itu malah mati kutu dengan amarah yang menggebu.

Milson sedikit tersentak saat Lady Bona mendekat dan berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar.

Lord Milson menghela napas kasar. Amarahnya langsung lenyap. Pria itu malah memeluk Bona dan menghirup dalam aroma rambutnya.

Bona membalas pelukan pria itu lalu memejamkan mata. Ia sangat menyukai aroma tubuh Milson.

"Apa yang kau lakukan di Clan Aneor, hm?"

"Hanya menikmati pesta. Lady Caitlyn merengek agar aku ikut ke sana. Katanya dia butuh teman."

Milson melepas pelukannya. Dahinya berkerut. "Kau berteman dengannya?"

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang