Twenty Two: The King Of The North

8.3K 1.4K 250
                                    

Di penghujung malam ketika diabolus-diabolus fraksi timur Akennaton dan Asten sudah beranjak pergi meninggalkan istana fraksi barat, bagaikan secepat angin, dua diabolus di antara rombongan tersebut langsung lenyap tanpa jejak.

Lady Casmira menengadahkan kepala, menatap pria yang telah lancang menculiknya. Casmira kemudian mengedarkan pandangan. Kini ia berada di koridor istana yang begitu sepi. Mereka hanya berdua di sana, dirinya dan Lord Victor.

"Apa-apaan ini, Lord?" tanya Casmira bingung dan juga marah.

Raja fraksi timur Clan Akennaton menyeringai, "Hanya ingin berbincang sebentar," katanya.

Casmira tampak was-was. Ia langsung peka bahwa Victor pasti merasa terangsang padanya. Semua diabolus alam bawah tahu bahwa Lord Victor gemar ganti-ganti perempuan di tempat tidur. Hawa nafsu kakak tiri Lord Milson itu memang begitu besar.

"Mau bicara apa?" tanya Lady Casmira. Gadis itu mengedipkan mata gugup saat Victor tersenyum manis untuknya.

"Kau belum berterima kasih padaku," ujar Victor.

Ah, benar. Pria itu telah menyelematkan nyawa Casmira saat bertarung bersama Helena di medan perang.

Maka, untuk menunjukkan rasa terima kasih sebagai bentuk kesopanan pada sesama bangsawan, Lady Casmira pun membungkuk, "Terima kasih, Lord. Maafkan aku karena melupakan hal itu," katanya.

Victor mengangguk dengan senyuman lebar. Pria itu ikut membungkuk dengan tangan yang menempel di dada, "Dengan senang hati."

Lady Casmira membungkuk sekali lagi. Merasa bahwa tak ada lagi perbincangan, Casmira pun berbalik meninggalkan Sang raja.

Namun, Victor menahannya. Kerutan dahi Casmira segera hadir setelah merasakan tangannya digenggam oleh Victor. Manik mata hitam pria itu menatap lurus pada wajah rupawan Sang Lady.

Lady Casmira menepis tangannya, "Lord--"

"Sssttt!" telunjuk Victor membungkam mulut Casmira.

Lady Casmira menegang ketika tangan Victor mulai menjelajahi punggungnya. Penguasa fraski timur Akennaton itu merengkuh tubuh Sang Lady begitu erat.

Tindakan Lord Victor langsung membuat aura menggairahkan menyelimuti keduanya. Victor menatap dalam mata Casmira. Ada perasaan menggebu yang hadir malam ini setelah melihat ketangguhan gadis itu. Victor menyukainya dan merasa begitu tertantang untuk mengundang Casmira di tempat tidurnya. Namun, ketika menatap mata Casmira, Lord Victor langsung ragu apakah ia hanya ingin bermain-main atau tidak.

Sang Lady mulai tenggelam dan hanyut terbawa aura menggairahkan. Ia mengakui bahwa Lord Victor memang tampan. Tak ada yang kuat untuk menolak pesonanya sejauh ini. Sayangnya, Casmira termasuk dalam barisan gadis-gadis itu. Hanya tinggal menghitung detik saja bibir mereka menyatu.

Namun, Victor tiba-tiba menjauh dengan wajah meragu. Sebab ia takut terperosot jauh. Pria ini telah menarik undangannya pada Casmira.

Lady Casmira yang melihat ini sontak melakukan pergerakan. Bila Victor tidak mau, maka Casmira sendiri yang akan mengambil undangannya. Princess dari Clan Asten itu menarik kerah baju Victor lalu menciumnya.

Victor terlonjak dengan mata melotot. Namun, ia tak mampu menolak. Ketika ciuman panas mereka berakhir, Victor menyerangai lalu membuka portal.

Mereka masuk ke dalam dan berakhir di kamar Sang raja. Lord Victor kemudian mendorong Casmira ke tempat tidur lalu membuka bajunya.

DiabolusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang